Cerita Ban RFT Pecah di Jalan Tol, Mobil Masih Bisa Dipakai Jalan
20-November-24, 17:19JAKARTA, kumpulan berita terkini melaporkan hal tersebut, seperti yang diberitakan oleh media nasional sebelumnya – Beberapa pengendara pernah mengalami kejadian ban bocor atau pecah saat melaju di jalan tol. Beruntung bagi mobil yang menggunakan ban Run Flat Tires (RFT), karena mobil masih bisa melaju menuju bengkel terdekat meskipun tekanan angin kosong.
Seperti yang terlihat pada video TikTok @sgsilvya (29/7/2023), di mana sedan Mercedes-Benz diketahui melindas potongan besin di jalan tol hingga membuat dinding ban robek.
“Lagi enak2 denger lagi tb2 ada potongan besi sebesar setengah botol mineral 330 ml ditengah jalan. Udh ga bisa dihindari krna kl banting steer ada mobil di kanan, sblh kiri bahu jalan dan lg ada truk parkir,” tulis keterangan video di akun tersebut.
Usai kejadian tersebut, MID mobil langsung mendeteksi bahwa tekanan angin pada ban tersebut sudah habis.
Pengendara pun langsung berhenti di bahu jalan dan tidak lama kemudian ada petugas Patroli Jalan Raya (PJR) yang menghampiri.
“Untung mobil aku pake ban RFT jd walau tekanan anginnya habis masih bs jalan maks 80km dgn speed 60-80km/jam,” lanjut keterangan video tadi.
Mobil pun bisa langsung melaju menuju bengkel terdekat tanpa perlu diderek. Adapun petugas PJR ikut mengawal mobil sampai exit terdekat dan mencarikan toko ban terdekat.
On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal, mengatakan, ban RFT didesain khusus dengan sidewall yang lebih tebal sehingga masih mampu digunakan berjalan meskipun angin pada ban sudah tidak ada lagi.
“Run Flat Tire atau RFT itu kasarnya ban tanpa angin. Misalnya ada bocor, atau tertusuk paku dan benda tajam lainnya, namun kemampuan masih mendekati ban normal atau masih ada tekanan angin, dengan syarat pada kondisi kecepatan, dan jarak tempuh tertentu,” ucap Zulpata saat dihubungi salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini beberapa waktu lalu.
Dengan begitu, memungkinkan pengemudi bisa tetap melaju sampai ke bengkel terdekat untuk segera mengganti ban.
Zulpata menyarankan, dalam keadaan tersebut mobil tidak melebihi kecepatan 80 kpj. Hal ini untuk mengurangi risiko jika pengendalian bisa tiba-tiba berubah. Ditakutkan, saat berbelok atau rem mendadak, kinerja ban tidak optimal sehingga bikin celaka.
“Umumnya kecepatan maksimal 80 kpj, dengan jarak tempuh maksimal 80 Km sampai 120 Km. Tergantung klaim dari masing-masing pabrikan ban,” katanya.