Toko Penyeimbang, Intervensi Pemerintah Stabilkan Harga Pangan
20-November-24, 17:11Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Setelah Samarinda, Toko Penyeimbang resmi dibuka di Balikpapan, Kalimatan Timur, Jumat (25/10/2024).
Kehadiran Toko Penyeimbang ini merupakan bentuk intervensi Pemerintah Daerah (Pemda) Kalimantan Timur untuk menciptakan stabilitas sekaligus mengerem kenaikan harga pangan.
Selain di Balikpapan dan Samarinda, akan dibuka lagi Toko Penyeimbang lainnya yakni di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Berau.
Khusus Kota Balikpapan, Toko Penyeimbang hadir di Pasar Pandansari dan Pasar Klandasan.
Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menuturkan, Toko Penyeimbang juga merupakan perwujudan pelaksanaan Program 4K khususnya pada Keterjangkauan Harga dan Ketersediaan Pasokan kebutuhan pangan.
Sebagaimana diketahui, bahwa 90 persen kebutuhan Barang Pokok di Kalimantan Timur, khususnya Kota Balikpapan, berasal dari luar daerah dan hal ini sangat rentan terhadap bergejolaknya harga yang berdampak langsung pada inflasi.
Menurut Akmal, Toko Penyeimbang hadir bukan untuk menjadi kompetitor dengan pedagang lainnya.
"Sebaliknya, Toko Penyeimbang ini untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau," ucap Akmal.
Ratusan Ribu Hektar Eks Tambang
Untuk menciptakan ekosistem stabilitas harga dan keamanan pasokan pangan, Pemerintah Daerah mendorong pemanfaatan lahan eks tambang.
Di Kalimantan Timur, lahan eks tambang yang belum dikelola seluas lebih dari 550.000 hektar bisa digunakan untuk menanam padi, atau tanaman lainnya.
"Sebelumnya, sudah dilakukan di Samboja seluas 75 hektar untuk menanam padi," ujar Akmal.
Selain itu, di Kabupaten Mahakam Ulu juga pengelolaan lahan eks tambang sudah dilakukan dengan penanaman rumput seluas 10 hektar.
"Hasil dari penanaman rumput ini sekitar Rp 50 juta per bulan," imbuh Akmal.
Dengan memanfaatkan lahan eks tambang, Akmal berharap Kalimantan Timur tidak lagi kekurangan pasokan bahan pangan.