Ini 6 Situs Warisan UNESCO di Filipina
20-November-24, 16:40JAKARTA, reporter media nasional yang mempublikasikan, sebagaimana disebutkan oleh kumpulan berita terkini – Filipina yang terletak di Utara Indonesia memiliki 7.107 pulau yang berada di lingkar Pasifik Barat dan berbatasan dengan laut serta perairan.
Dulu, Filipina terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil, kemudian dijajah dan menjadi salah satu provinsi Spanyol pada tahun 1521 hingga 1898. Pada perang dunia kedua, negara kepulauan ini sempat diduduki oleh Jepang.
Ini kemudian membuat Filipina, baik dari segi arsitektur dan kehidupan masyarakatnya, dipengaruhi oleh negara-negara yang sempat menjajahnya, terutama Spanyol.
Dengan luas 343.448 kilometer persegi membuat Filipina kaya akan berbagai destinasi wisata yang punya sejarah, budaya dan juga kuliner.
Tidak heran jika beberapa wisata di negara berbahasa Tagalog ini kemudian dilirik dan menjadi warisan dunia UNESCO.
Berikut enam situs budaya dan alami yang menjadi Warisan Dunia UNESCO di Filipina yang dihimpun KompasTravel dari berbagai sumber:
1. Baroque Churches of The Philippines (1993)
Terdapat empat gereja yang dibangun oleh bangsa Spanyol di Filipina. Keempat gereja tersebut adalah Gereja Paoay di Ilocos Norte, Gereja Santa Maria di Ilocos Sur, Gereja San Agustin di Manila, dan Gereja Miag-ao di Iloilo.
Empat gereja ini kemudian masuk ke dalam daftar situs warisan dunia UNESCO tahun 1993 karena memiliki nilai sejarah dan budaya yang cukup tinggi.
2. Historic Town of Vigan (1999)
Kota Vigan di Ilocos Sur menjadi kota kolonial terpelihara yang terbaik di Asia. Dibangun pada abad ke 16 pada zaman penjajahan Spanyol. Ini kemudian ditetapkan menjadi situs warisan dunia UNESCO tahun 1999.
Ketika menyusuri jalan-jalan di Vigan, akan terlihat batu-batu besar yang terpengaruh pada masa kolonial dan tetap dilestarikan sehingga masih bisa ditemui.
3. Puerto Princesa Subterranean River National Park (1999)
Taman Nasional Sungai Subterranean Puerto Princesa menjadi warisan dunia UNESCO pada tahun 1999.
Untuk bisa sampai ke sini, harus menaiki perahu karena akan melewati saluran sungai untuk bisa masuk ke dalam kubah gua yang berukuran sekitar 300 meter.
Selain diakui sebagai situs warisan UNESCO, situs alam ini juga masuk sebagai salah satu dari tujuh keajaiban Alam Baru pada 2011.