Jokowi Bicara Pemimpin Setelahnya : Bisa Bergaya Jazz, Rock, Koplo tapi Tujuannya Sama
20-November-24, 16:39
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara pergantian pemimpin setelah dirinya habis masa jabatan. Menurutnya setiap pemimpin punya gaya sendiri. Ia mengibaratkan gaya pemimpin seperti musik dangdut, jazz, rock, hingga koplo, meski berbeda jenis tapi tujuannya tetap sama untuk membangun negeri.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada Kongres III Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024) malam.
“Saya sering menyampaikan jika diibaratkan berganti pemimpin itu, silahkan. Berganti pemimpin itu seperti berganti gaya. Mungkin hari ini bisa bergaya dangdut, ke depan pemimpin berikut bisa bergaya Jazz, bisa bergaya Rock, bisa bergaya koplo, bisa bergaya keroncong RnB, dan lain-lain tapi lagu yang dimainkan tetap sama tujuannya sama,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi senang mendengar bahwa Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan partainya menyatakan akan mendukung penuh pemerintahan ke depan di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Saya sangat menghargai jiwa besar Bapak Surya Paloh. Jiwa besar Nasdem yang walaupun tidak ikut mencalonkan tetapi tetap mendukung penuh dan mengawal penuh keberlanjutan, kebijakan pembangunan dan keberlanjutan pemerintahan,” kata Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung soal ditinggal ramai-ramai ketika akan pergi. Meskipun, Jokowi tidak menyinggung langsung apa yang dimaksudnya.
“Biasanya datang itu rame-rame, terakhir begitu mau pergi ditinggal ramai-ramai. Tapi saya yakin itu tidak dengan bapak Surya Paloh tidak dengan Bang Surya dan tidak juga dengan NasDem,” ujar Jokowi.
Di sisi lain, Jokowi juga mengungkit nostalgia kisah awal dirinya bersama NasDem dan bertemu Surya Paloh. Menurutnya NasDem adalah partai pertama yang mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, kemudian lanjut mendukungnya di 2019.
“Malam ini, saya merasa seperti nostalgia kembali. Berdiri disini berada dalam satu ruangan dengan bapak Surya Paloh dengan Bang Surya dan dengan seluruh kader Partai NasDem dari seluruh tanah air Indonesia,” kata Jokowi.
“Saya seperti ditarik kembali ke masa lalu karena suara, intonasi, pembawaan dan semangat Bang Surya tidak ada satupun yang berubah. Ya, rasanya masih sama, di sini juga masih sama, sama seperti dulu awal mula kami bertemu,” kata Jokowi.
Jokowi pada kesempatan itu juga berkelakar bahwa hanya satu Ketua Partai yakni Surya Paloh yang dipayungi olehnya. “Setelah saya ingat-ingat, baru satu Ketua Partai yang selama 10 tahun ini dalam keadaan hujan dipayungi oleh Presiden, hujan deras sekali, saya memayungi Bang Surya. Tapi katanya karena terlalu basah bajunya beliau agak masuk angin,” kelakarnya.
(sal)