Dapat EUA dari BPOM, Ini Efek Samping Pfizer
20-November-24, 16:16Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Efek samping vaksin Covid-19 berbeda-beda tergantung jenis dan mereknya. Tak terkecuali bagi vaksin Pfizer yang memiliki tingkat efikasi 100 persen pada kelompok usia 12-15 tahun.
Namun, efek samping tersebut tergolong ringan dan biasa terjadi pada imunisasi berbagai jenis vaksin pada umumnya sebagai respon tubuh terhadap benda asing yang masuk.
Berikut efek samping Pfizer menurut BPOM:
- Nyeri badan pada tempat suntikkan
- Kelelahan
- Nyeri pada kepala
- Nyeri pada otot
- Nyeri sendi
- Demam.
Vaksin Pfizer sendiri telah memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.
Hasil uji klinis fase ketiga menunjukkan efikasi vaksin ini mencapai 100 persen pada kelompok usia 12-15 tahun. Sementara ketika diberikan kepada usia 16 tahun ke atas, efikasinya menurun menjadi 95,5 persen.
Vaksin ini paling banyak digunakan di Amerika Serikat dan Eropa. Vaksin Pfizer menggunakan teknologi terbaru berbasis versi sintetis molekul virus SARS-CoV-2 yang disebut "messenger RNA" atau disingkat mRNA.
mRNA tidak pernah memasuki inti sel, tempat DNA atau materi genetik disimpan. Vaksin ini membuat sel tubuh memproduksi protein yang memicu respons imun.
Respons imun tersebut akan menghasilkan antibodi, yang melindungi diri dari infeksi jika virus yang sebenarnya masuk ke dalam tubuh.
Vaksin Pfizer diketahui berisi kode genetik untuk bagian penting dari virus SARS-CoV-2 yang disebut protein lonjakan (spike protein).
Setelah mendapatkan vaksin Comirnaty nanti, tubuh partisipan akan membuat salinan spike protein, dan sistem kekebalan tubuh akan belajar mengenali dan melawan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Dalam pelaksanaannya, vaksin Pfizer ini bisa diberikan secara injeksi intramuscular, dengan dosis 0,3 ml dengan 2 kali penyuntikkan.
Namun, dua kali penyuntikan tersebut harus dilakukan dalam rentang waktu 3 minggu.
Data imunogenesitas menunjukkan bahwa pemberian dua dosis vaksin Comirnaty dalam selang waktu 3 minggu akan menghasilkan respons imun yang baik.
Perlindungan terhadap Covid-19 dimulai dari sekitar 2-3 minggu setelah dosis pertama. Walaupun satu dosis dapat memberikan sedikit perlindungan, itu mungkin hanya berlangsung untuk jangka pendek.
Dua dosis akan memberikan perlindungan optimal. Tidak ada vaksin yang 100 persen efektif, jadi ada kemungkinan Anda masih bisa sakit dikarenakan Covid-19 setelah vaksinasi.
Adapun dari hasil uji klinis juga menunjukkan bahwa efek samping Pfizer atau KIPI usai penyuntikan cukup ringan.