Romo Asal Flores Serahkan Lipa Prenggi Sikka dan Topi Songke Manggarai untuk Paus Fransiskus

BORONG, salah satu media nasional sebelumnya, yang dikutip oleh kumpulan berita terkini – Seorang romo asal Flores, Yakobus Donnisius Migo (36), atau yang akrab disapa Romo Donnie Migo, mendapat momen spesial tidak hanya karena bisa bertemu dengan Paus Fransiskus.

Romo Donnie juga berkesempatan menyerahkan dua kado istimewa dari Flores, yakni Lipa Prenggi asal Sikka, dan Topi Songke Manggarai saat audiensi umum di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan, Rabu (26/4/2023).

Romo Donnie, yang bertugas di Keuskupan Maumere (KUM), diketahui sedang kuliah Program Magister di Facolta della Comunicazione Istitozionale della Chiesa (Fakultas Komunikasi Institusi Gereja), Pontifica Universita della Santa Croce-Roma.

Usai menerima dua kado bagus dari Flores tersebut, Paus Fransiskus menyampaikan grazie mille, atau terima kasih dalam Bahasa Italia.

Perjumpaan istimewa dengan pemimpin umat Katolik Roma itu dibagikan Romo Donnie Migo membagikan pengalamannya di laman media sosialnya.

Romo Donnie juga mengirim foto dan pesan singkat kepada jurnalis reporter media nasional yang mempublikasikan, sebagaimana disebutkan oleh kumpulan berita terkini di Manggarai Timur, dan keluarganya, Kamis (27/4/2023).

Inilah pesan yang diterima salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Kamis, (27/4/2023) dari Romo Donnie Migo;

Lipa Prenggi Sikka dan Topi Songke Manggarai Untuk Sri Paus

Setelah menunggu cukup lama, apalagi dengan berbagai pembatasan setelah pandemi covid-19, maka tibalah waktu yang penuh sukacita, tepatnya, Rabu, 26 April 2023, persis sehari setelah pesta Santo Markus Pengarang Injil, saya mendapat kesempatan untuk berjabatan tangan dengan Bapa Paus Fransiskus di halaman Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Pertemuan ini terjadi dalam agenda audiensi umum tiap hari rabu dalam pekan yang berlangsung dari jam 09.00 hingga 11.00 waktu Eropa Tengah. Dalam audiensi ini Paus Fransiskus berbicara tentang semangat untuk evangelisasi.

Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, saya menyerahkan dua kenangan, yakni Lipa Prenggi dari Kabupaten Sikka; tempat asal ayah saya dan tentunya di mana saya menjadi bagian dari imam Keuskupan Maumere. Saya juga membawa Topi Songke dari Manggarai, tempat asal ibu saya dan disanalah saya dilahirkan dan memperoleh pendidikan hingga seminari menengah. Saya juga menyertakan selembar kertas di mana saya menulis penjelasan tentang profil saya, kedua kenangan yang saya serahkan, dan permohonan doa bagi Keuskupan Maumere, Bapa Uskup Mgr Edwaldus Martinus Sedu, para rekan imam, para seminaris, rohaniwan dan umat beriman.

Sewaktu menerima dua kenangan itu, reaksi Bapa Suci adalah tersenyum, melihat senyum Bapa Suci, saya tidak dapat berkata-kata, padahal saya sudah siapkan apa yang harus saya katakan. Lalu teman kelas saya yang duduk tepat di samping menyampaikan kepada saya untuk menjelaskan kedua kenangan yang saya bawa. Saya mengatakan :"Tenun ikat ini Namanya Lipa Prenggi berasal dari Maumere – Indonesia; terbuat dari bahan-bahan alami, ditenun secara manual. ini simbol kehormatan dan biasa digunakan oleh para pria dalam suatu acara resmi. Sedangkan yang satunya adalah topi berbentuk seperti peci, yang terbuat dari Songke Manggarai, ditenun secara manual, juga digunakan oleh para pria selain lambang kehormatan juga kepemimpinan. Kedua kenangan ini berasal dari kampung orangtua saya.” Bapa suci dengan sabar mendengarnya dan tetap tersenyum, dan pada akhirnya dia mengangguk dan mengatakan “grazie mille” (terima kasih) sambil memberkati saya. Pertemuan itu sangat singkat, apalagi ada hampir seribu orang yang menunggu kesempatan untuk berjabatan dengan Sri Paus. Sementara yang hadir dalam audiensi sekitar 30-an ribu dan bisa lebih, sebelum pandemic bisa sampai 60 ribu tetapi berkat kedua kenangan itu Bapa Suci bisa berhenti sekitar 30 detik di depan saya, itu membuat saya sungguh sangat bersukacita.

Saya menghadiri audiensi ini bersama dengan teman-teman imam dan dua suster sekaligus mereka adalah teman kelas saya di Facoltà della Comunicazione Istituzionale della Chiesa (Fakultas Komunikasi Institusi Gereja), Pontifica Universita della Santa Croce-Roma.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/27/160228278/romo-asal-flores-serahkan-lipa-prenggi-sikka-dan-topi-songke-manggarai