Tesla Diterpa Krisis Multi-Front: Tarif, Kontroversi, dan Persaingan Ketat Membayangi
Tesla kini menghadapi serangkaian tantangan berat yang berpotensi menghambat laju perusahaan. Mulai dari dampak kebijakan tarif perdagangan internasional, kontroversi seputar keterlibatan Elon Musk dalam isu-isu publik, hingga meningkatnya persaingan di pasar kendaraan listrik (EV) global, terutama dari Tiongkok.
Keterlibatan Elon Musk dalam isu-isu publik memicu dilema. Di satu sisi, kedekatan dengan tokoh-tokoh tertentu dapat mengasingkan sebagian pelanggan dan pemangku kepentingan yang tidak setuju dengan pandangan atau kebijakan mereka. Di sisi lain, menjauhkan diri dapat berisiko menimbulkan reaksi negatif. Hal ini diperparah dengan aksi protes yang menargetkan Tesla, termasuk vandalisme di beberapa lokasi.
Ambisi besar Musk untuk menghadirkan armada robotaxi swakemudi dan robot humanoid semakin meningkatkan tekanan. Analis dari Wedbush Securities, Dan Ives, menggambarkan situasi ini sebagai "situasi kode merah" dan menyarankan Musk untuk fokus penuh pada Tesla.
-
Tarif dan Persaingan Global
Tesla merasakan dampak langsung dari perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Kenaikan tarif impor membuat harga mobil Tesla menjadi kurang kompetitif di pasar Tiongkok, yang merupakan salah satu pasar terbesar Tesla.
Tesla telah menghentikan pesanan mobil Model S dan Model X dengan harga lebih tinggi, yang dibuat di California, karena tarif pembalasan 125% Cina, tetapi model-model itu hanya sebagian kecil dari penjualan keseluruhannya.
Persaingan di pasar EV semakin ketat. Munculnya produsen mobil EV baru, terutama di Tiongkok, menawarkan alternatif yang lebih terjangkau dan inovatif.
-
Tekanan pada Inovasi dan Janji Robotaxi
Musk telah berulang kali menjanjikan layanan ride-hailing tanpa pengemudi yang akan diluncurkan di Austin, Texas. Namun, peluncuran ini terus tertunda, sementara perusahaan lain seperti Uber dan Waymo telah lebih dulu menghadirkan layanan serupa.
Keterlambatan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan analis. Dan Ives memperingatkan bahwa penundaan lebih lanjut akan berdampak negatif pada saham Tesla.
Tesla harus mengatasi tantangan-tantangan ini untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar kendaraan listrik dan mewujudkan visi ambisiusnya di masa depan.