Respons Seragam Para Menteri Saat Ditanya Isi Arahan Prabowo
20-November-24, 15:34Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Menteri-menteri Kabinet Merah Putih kompak tidak mau berkomentar ketika ditanya soal isi arahan dari Presiden Prabowo Subianto dalam sesi sidang paripurna Kabinet Merah Putih yang digelar tertutup pada Rabu (23/10/2024).
Ketika dicegat wartawan yang bertanya soal materi arahan dari Prabowo, para menteri sama-sama mengarahkan agar pertanyaan itu diajukan kepada Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
"Nanti sama Pak Hasan Nasbi. Iya (satu pintu)," ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Rabu.
"Tanya Pak Hasan Nasbi," ucap Menteri ATR/BPN Nusron Wahid pada kesempatan lain.
Jawaban serupa juga disampaikan Kepala Badan Percepetan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko.
Ia menjelaskan, Hasan telah ditunjuk untuk memberikan keterangan kepada pers mengenai isi rapat perdana Kabinet Merah Putih itu.
"Oh gini, sudah ada Mas Hasan yang ditunjuk. Satu pintu Pak Hasan penjelasannya. Tapi intinya Pak Prabowo berbicara supaya menteri-menteri kompak dan jangan korupsi gitulah," ujar Budiman.
Benar saja, setelah para menteri berangsur meninggalkan Istana, Hasan Nasbi menggelar jumpa pers perihal Sidang Kabinet Paripurna perdana.
Dia mengatakan, sidang perdana Prabowo ini berlangsung lama, yakni sekitar 2,5 jam.
"Dan hari ini memang Presiden memberikan arahan yang sangat detail. Tapi intinya yang bisa kami sampaikan kepada teman-teman adalah bahwa Presiden memberikan arahan dalam rangka menyatukan visi agar kabinet ini bisa langsung aksi. Jadi menyatukan visi biar bisa langsung aksi," kata Hasan.
Ia menjelaskan, Prabowo memberikan arahan supaya kementerian dan badan segera menyusun tim kerja yang baik dan bisa bekerja dengan efisien.
Prabowo, meminta kepada seluruh menteri membangun sebuah super tim yang bisa bekerja seperti tim total football.
"Kemudian beliau juga mengingatkan kepada seluruh kementerian dan kepala badan agar setia kepada tujuan kita berbangsa dan bernegara seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945," kata Hasan.
"Tidak ada yang boleh mengkhianati tujuan kita bernegara. Dan beliau mengelaborasi ini dengan sangat detail, sangat panjang tadi. Seluruh anggota kabinet dan kepala badan juga diminta untuk handal dalam mengelola kekayaan negara dan untuk bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat," ujar dia.