Peternakan Ayam Milik Kades Tegalsari Banyuwangi Terbakar, Kerugian Hampir Rp 1 Miliar
20-November-24, 15:09Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia | BANYUWANGI - Kandang ayam milik kepala Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi terbakar, Selasa (16/7/2024) dini hari.
Boniran, sang Kades, diperkirakan merugi hingga hampir Rp 1 miliar akibat kebakaran itu.
Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Banyuwangi, Salam Bikwanto menjelaskan, kebakaran terjadi terjadi pukul 02.00 WIB.
Kandang ayam yang terbakar berdiri di atas lahan seluas 2 ribu meter persegi. Kandang tersebut berisi 12 ribu ayam usia siap panen.
Salam menjelaskan, kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Percikan api dari listrik membakar kandang yang terbuat mayoritas dari barang-barang mudah terbakar.
"Diduga api berawal dari konsleting listrik. Karena media kandang terbuat dari bambu dan media alasnya sekam padi, maka api cepat menjalar ke seluruh bagian kandang," katanya.
Pemilik yang mengetahui kandang ayamnya terbakar langsung menghubungi petugas pemadam. Petugas pemadam dari Sektor Bangorejo diterjunkan untuk mengatasi musibah tersebut.
"Butuh waktu sekitar 30 menit bagi tim untuk tiba ke lokasi kebakaran. Setelah tiba, tim langsung bergerak menjinakkan Si Jago Merah. Dua unit mobil pemadam dan dua unit penyuplai air dikirim ke lokasi.
Proses pemadaman dan pendinginan memakan waktu sekitar 3,5 jam. Petugas berjibaku agar tak seluruh bagian kandang dan ayam yang ada di dalamnya tak terbakar.
Salam menjelaskan, hampir seluruh bagian kandang yang terbuat dari bahan mudah terbakar hangus. Yang tersisa hanya tiang-tiang yang terbuat dari beton. Sementara dari 12 ribu ayam, sekitar seribu ekor yang bisa diselamatkan.
"Total kerugian diprakirakan sekitar Rp 920 juta. Rinciannya, kerugian untuk kandang ditaksir sekitar Rp 500 juta dan kerugian untuk ayam sekitar Rp 420 juta," terang Salam.
(aflahul abidin/Seperti yang dilansir media nasional yang dikutip oleh kumpulan berita terkini)
editor: eben haezer
--