Daftar Penggunaan Dana APBN per September 2020
20-November-24, 13:35Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan total belanja pemerintah hingga September 2020 sebesar Rp1.841,1 triliun. Angka itu setara dengan 67,2 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp2.739,2 triliun.
Ia menyatakan jumlah belanja jauh lebih besar ketimbang pendapatan negara. Tercatat, penerimaan negara hingga September 2020 hanya Rp1.159 triliun atau 68,2 persen dari target Rp1.699,9 triliun.
"Ini berarti defisit hingga September 2020 sebesar 4,16 persen terhadap PDB, masih sejalan dengan arah target defisit," ungkap Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Kamis (12/11).
Ia mengungkapkan pemerintah membelanjakan dana APBN untuk beragam program, seperti infrastruktur, bantuan sosial (bansos), pendidikan, kesehatan, dan subsidi.
Dalam paparan Sri Mulyani, hasil pembangunan infrastruktur dari dana APBN hingga September 2020 terdiri dari pembangunan jalan baru sepanjang 137,21 km, pembangunan jembatan 3.777,6 meter, 45 bendungan.
Kemudian, rel kereta api sepanjang 113,1 km, 5 pelabuhan, pembangunan jaringan irigasi dengan rata-rata fisik 76,1 persen, rehabilitasi jaringan irigasi dengan rata-rata fisik 52,28 persen, dan realisasi jaringan gas sebesar 86 persen dari target 127.864 sambungan di 23 kabupaten/kota.
Untuk bansos, pemerintah menggunakan dana APBN untuk penyaluran program keluarga harapan 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), kartu sembako untuk 19,4 juta KPM, bantuan sembako Jabodetabek 1,9 juta KPM, bansos tunai non Jabodetabek 9,2 juta KPM.
Lalu, bantuan tunai peserta sembako non PKH 9 juta KPM, bantuan beras peserta PKH 2 juta KPM, bantuan usaha mikro 9,1 juta penerima, kartu prakerja 5,5 juta penerima, dan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa untuk 7,6 juta penerima.
Di sektor pendidikan, pemerintah membuat Program Indonesia Pintar untuk 15,54 juta siswa, bidik misi untuk 634 ribu mahasiswa, bantuan operasional sekolah (BOS) Kementerian Agama 7 juta siswa, membangun atau memperbaiki 528 sekolah, dan membangun atau memperbaiki 226 madrasah.
Dari sisi kesehatan, pemerintah menggelontorkan bantuan untuk 96,4 juta peserta bantuan iuran BPJS Kesehatan. Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif untuk 235 ribu tenaga kesehatan di pusat dan 137 ribu tenaga kesehatan di daerah.
Selanjutnya, pemerintah juga menggelontorkan subsidi hingga September 2020. Subsidi itu berupa diskon listrik untuk 31,4 juta pelanggan, subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) untuk 3,5 juta debitur, bantuan perumahan untuk 108 ribu unit rumah, dan subsidi pupuk sebanyak 6,4 juta ton.