Butuh Ide Kreatif? Coba Dengarkan Musik yang Satu Ini
20-November-24, 13:32Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Menggali kreativitas memang gampang-gampang susah. Tetapi, seringkali ide kreatif tak segera muncul ketika dibutuhkan.
"Kreativitas adalah salah satu keterampilan inti yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia yang kini berubah lebih cepat," kata rekan penulis studi Sam Ferguson dari University of Technology di Sydney, Australia. "Sehingga, bagaimana cara memfasilitasi keterampilan tersebut, menjadi sangat penting.”
Karena musik juga merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, dan dinilai bisa menjadi peluang potensial untuk mendorong kreativitas dalam pendidikan maupun tempat kerja, maka Ferguson dan Simone Ritter dari Radboud University mencoba mengaitkan musik dengan tingkat kreativitas seseorang.
Mereka melibatkan 155 mahasiswa Radboud University yang sedang menyelesaikan tugas kreativitas. Para peneliti membagi siswa menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok secara acak ditugaskan untuk mendengarkan salah satu dari empat jenis musik atau tak mendengarkan musik sama sekali, sebelum dan selama mengerjakan tugas kreativitas mereka.
Ferguson dan Ritter menguji pemikiran konvergen, yang mengukur apakah seseorang dapat menemukan jawaban terbaik, yakin, atau benar terhadap suatu masalah.
Jawaban kemudian dinilai dengan jumlah, kualitas, kreativitas, orisinalitas dan kegunaan dari ide. Para siswa juga ditanyai tentang suasana hati mereka sebelum tes dimulai, dan juga seberapa besar menyukai musik yang didengarkan.
Tim peneliti menemukan bahwa suasana hati siswa sebelum mengerjakan tugas tampaknya tidak membuat perbedaan dalam kreativitas. Seberapa besar mereka menyukai musik atau betapa akrabnya mereka dengan musik yang didengar, juga tak berpengaruh pada tingkat kreativitas.
Namun, mendengarkan "musik bahagia" saat bekerja dapat memicu pemikiran berbeda yang terkait dengan kreativitas dan pemecahan masalah. Dengan kata lain, beragam jenis musik tidak akan membuat perbedaan yang signifikan pada tes kreativitas, kecuali saat peserta mendengarkan musik bahagia.
Segala jenis musik bahagia dinilai mampu mendorong kreativitas, namun musik bahagia berjenis klasik lah yang dinilai peneliti berperingkat paling tinggi untuk menghasilkan kinerja positif dan energik, salah satunya musik yang disusun oleh Antonio Vivaldi, dinilai paling mungkin mendorong pemikiran kreatif.
Walau begitu, faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi dapat mempengaruhi bagaimana musik mempengaruhi pemikiran kreatif. Penelitian selanjutnya dinilai perlu menyelidiki lebih jauh bagaimana keakraban dan kenikmatan dalam mendengarkan musik dapat mempengaruhi kreativitas seseorang.
“Mendengarkan musik untuk kreativitas serupa dengan minum obat untuk depresi. Obat dapat mengatur nada di otak Anda untuk melakukan kinerja yang lebih baik. Demikian pula, mendengarkan musik bahagia mungkin tidak spontan membuat Anda lebih kreatif, tapi bisa membantu Anda menemukan kreativitas dengan lebih mudah,” kata Rex Jung dari University of New Mexico, yang tidak terlibat dalam penelitian.