Ganjar Disoraki Suporter Prabowo Saat Singgung Drakor
20-November-24, 13:22Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo disoraki oleh pendukung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, saat berpidato dalam acara pengundian nomor urut di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Ganjar disoraki ketika ia menyinggung adanya "drama Korea" atau drakor terkait proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dan bukannya kegembiraan.
"Itulah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan, tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik," kata Ganjar, Selasa malam.
Ketika Ganjar menyampaikan itu, sejumlah pendukung Prabowo-Gibran malah menyorakinya.
"Huuuu..." kata mereka.
Ganjar lalu meminta pendukungnya untuk tetap tenang meski mendapat respons negatif dari kubu Prabowo.
"Publik, pendukung Ganjar-Mahfud, saya berharap tenang, saya menghormati yang lain," kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Ganjar melanjutkan, drama tersebut semestinya tidak boleh terjadi dan Pemilu 2024 seharusnya menjadi sebuah perayaan demokrasi.
Hanya saja, Ganjar mengaku bahwa ada kegelisahan di tengah masyarakat terkait situasi demokrasi terkini, seperti yang disampaikan oleh tokoh agama, guru bangsa, budayawan, hingga akademisi.
"Kewajiban kita Bapak Ibu untuk menjaga, karena kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik, meskipun sekarang belum baik-baik saja," ujar Ganjar.
Namun, ia meyakini bahwa demokrasi akan tetap terjaga karena dikawal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya tenang kok, dan kami ini tenang semua, karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk menjaga demokrasi di negeri ini," kata politikus PDI-P itu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menilai bahwa terlalu banyak drama yang mewarnai persiapan Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato dalam acara puncak peringatan hari ulang tahun Partai Golkar di kantor partai tersebut pada Senin (6/11/2023) malam.
"Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah, terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakor (drama korea) nya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujar Jokowi, Senin malam.
Padahal, menurut Jokowi, pertarungan Pilpres harus diisi dengan gagasan dan ide.
"Bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," ujar Jokowi.