Kronologi IRT Disiram Air Keras di Muna Sultra hingga Menderita Luka di Wajah dan Bahu
20-November-24, 13:16Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional – D, ibu rumah tangga asal Desa Labone, Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara harus menjalani perawatan di rumah sakit usai disiram air keras oleh orang tak dikenal.
Saat ini, korban menjalani perawatan intensif di RSUD LM Baharuddin akibat luka di bagian wajah dan bahu.
Setelah melakukan aksi penyiraman air keras terhadap korban, pelaku langsung kabur.
Kronologi kejadian
Polisi menyebut peristiwa itu terjadi pada Selasa (27/3/2023).
Kapolsek Tampo, Iptu Fajar mengatakan, penyiraman air keras ini terjadi saat seorang wanita yang tak dikenal menghubungi korban lewat telepon untuk memesan barang dagangannya.
Lantas, korban pun bertemu dengan wanita yang memesan barang dagangannya tersebut di Pasar Tampo.
Keduanya kemudian melakukan transaksi dengan total barang yang dipesan senilai Rp 1,7 juta.
Namun wanita yang memesan tersebut membawa uang hanya Rp 400.000.
Karena kurang, wanita tersebut kemudian mengajak korban untuk ikut mengambil sisa uang di rumah wanita tersebut.
Kemudian, wanita yang tak dikenalnya itu dibonceng korban menuju ke Desa Tempiro.
”Diboncenglah wanita yang tak dikenalnya itu menuju ke Desa Tempiro, katanya gudangnya di situ masuk di lorong, tiba di lorong depan berhenti dan datang dua motor,” ujar dia, Selasa.
Kemudian, kedua motor tersebut mendekati korban.
Salah satu dari kedua motor tersebut terdapat seseorang yang menggunakan cadar.
“Setelah di TKP, seseorang yang menggunakan cadar ini langsung siram korban dengan air keras. Teriak ibu (korban) ini, mendengar korban berteriak kedua motor ini langsung kabur.” ucap dia.
Polisi periksa saksi
Lalu, wanita yang mengajak korban juga ikut kabur bersama pelaku yang menyiram korban.
Para pelaku kabur menuju ke arah daerah Raha.
Sementara korban ditolong warga sekitar dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Polisi kemudian melakukan olah TKP di sekitar lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
“Banyak yang melihat hanya tidak bisa memastikan karena orang-orang yang berkebun di sana melihat empat orang ini orang baru,” kata dia.