Flora Terancam Punah Ditemukan di Tepi Jalan TN Meru Betiri
20-November-24, 13:05Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Dehaasia pugerensis yang menjadi tumbuhan endemik langka dan terancam punah serta tersisa 191 individu dewasa ditemukan di kawasan Taman Nasional (TN) Meru Betiri.
Temuan flora langka tersebut berawal dari kegiatan pelatihan yang dilakukan Yayasan Save Indonesian Nature & Threatened Species (SINTAS) Indonesia dan Pusat Riset Ekologi dan Etnologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan pengelola TN Meru Betiri.
"Kami diberikan pelatihan eksplorasi terkait dengan flora Dehaasia itu. Dan saat peserta pelatihan turun ke kawasan rimba TN Meru Betiri, ditemukan cukup mudah tumbuhan endemik yang terancam punah itu tumbuh di tepi jalan," kata Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TN Meru Betiri Nur Rohmah, Kamis (12/9/2024), sebagaimana dilansir Antara.
Nur Rohmah berujar, BRIN sudah melakukan penelitian sejak 2020 dan menyatakan tumbuhan Dehaasia merupakan jenis flora endemik yang hanya satu-satunya ditemukan di Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Puger.
"Spesies Dehaasia pugerensis masuk daftar merah yang diterbitkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan kategori terancam kritis, sehingga kami bersyukur tumbuhan itu masih bisa ditemukan di kawasan TN Meru Betiri," tutur Nur Rohmah.
Dia menjelaskan, Dehaasia pugerensis ditemukan di kawasan Resort Andongrejo yang masuk Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Ambulu saat peserta pelatihan melakukan pelacakan di lapangan bersama pemateri.
Nur Rohmah bertutur, setidaknya terdapat lima individu flora Dehaasia pugerensis yang ditemukan di wilayah ini.
"Namun beberapa petugas TN Meru Betiri juga menemukan di Resort Bandealit dan Resort Wonoasri. Keduanya masih masuk SPTN Wilayah II Ambulu, sehingga totalnya sekitar 15 individu," paparnya.
Nur Rohma meyakini bahwa, tumbuhan tersebut kemungkinan bisa ditemukan di kawasan TN Meru Betiri lainnya karena petugas dengan mudah menemukan tumbuhan tersebut.
Di satu sisi, pihaknya masih akan melakukan inventarisasi terkait populasinya ke depan.
Berdasarkan data inventarisasi flora di TN Meru Betiri, setidaknya terdapat 602 jenis tumbuhan yang terdiri atas 98 Familia dengan 242 jenis di antaranya berkhasiat sebagai tumbuhan obat.
Ke depan, lanjut dia, pihaknya memiliki pekerjaan rumah untuk inventarisasi populasi Dehaasia pugerensis yang ada.
Pasalnya, tumbuhan endemik biasanya punya habitat tertentu dan khusus.
"Tumbuhan itu dalam status terancam kritis, sehingga harus dilindungi agar tidak punah. Tumbuhan yang tingginya sekitar 8 meter dan pohonnya tidak terlalu besar itu tidak menjadi potensi ilegal logging di zona rimba," katanya.
Ia mengatakan jenis flora yang tumbuh dan fauna yang hidup di kawasan TN Meru Betiri dipastikan akan terus bertambah seiring dengan kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiswa dan dosen dari berbagai perguruan tinggi ke taman nasional tersebut.
Kawasan TN Meru Betiri merupakan salah satu wilayah di Pulau Jawa yang masih menyisakan formasi hutan hujan tropis dataran rendah dengan formasi yang relatif lengkap.
Tercatat setidaknya memiliki 512 jenis satwa yang terdiri atas 31 mamalia, 7 reptilia, 254 aves, 123 insecta, 40 pisces, 71 anthropoda, 17 odonata, 10 amphibi, 6 bivalvia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik media nasional yang mengungkapkan berita ini, yang kemudian dimuat di kumpulan berita terkini Jernih Berbagi.