Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar
20-November-24, 12:28Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Penerbangan calon jemaah haji Embarkasi Solo, Jawa Tengah ke Tanah Suci sempat mengalami keterlambatan di awal pemberangkatan.
Hal ini karena Bandara di Madinah sebagai transit calon jemaah haji penuh akibat menerima penerbangan dari seluruh dunia.
"Sebenarnya penerbangan di awal-awal itu karena slot penerbangan yang ada di Arab Saudi kan juga krodit menerima penerbangan dari seluruh dunia. Nah yang di Embarkasi Solo memang pada saat mau leanding di Madinah penuh/krodit tertunda. Leanding di Madinah tertunda sehingga pada saat kembali ke sininya otomatis mundur," kata Kasubbag Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi dikonfirmasi, Selasa (21/5/2024).
Keterlambatan penerbangan dialami calon jemaah haji Embarkasi Solo di lima hari pertama. Mulai kloter 20 ke atas, penerbangan calon jemaah haji Embarkasi Solo ke Tanah Suci lancar.
Gentur mengungkapkan, keterlambatan penerbangan yang dialami calon jemaah haji Embarkasi Solo sampai dua jam.
"Mulai kloter 20-an ke atas sudah mulai lancar. Intinya di lima hari pertama itu memang krodit sekali. Keterlambatannya ada yang sampai dua jam," ungkap dia.
Gentur mengaku, terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar keterlambatan penerbangan para calon jemaah haji Embarkasi Solo tidak terulang.
"Dalam PPIH ini kita melibatkan semua unsur ada Imigrasi, penerbangan, Angkasa Pura, kepolisian, TNU semua dilibatkan. Sehingga kalau ada kendala kita bisa merespons dengan cepat," jelas Gentur.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie menyayangkan angka keterlambatan maskapai Garuda Indonesia yang mengangkut jamaah haji mencapai 47,5 persen dalam sepekan terakhir.
“Satu pekan pertama, prosentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen,” terang Anna Hasbie dalam keterangan tertulis, Senin (20/5/2024).
Anna menjelaskan, dari 80 penerbangan yang ditangani Garuda Indonesia, 38 di antaranya mengalami keterlambatan.
Keterlambatan yang dialami jemaah pun cukup panjang, hingga 3 jam 50 menit.
"Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan. Kita sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki," kata Anna.
Berbanding terbalik dengan maskapai lain yang digunakan untuk mengangkut jemaah haji Indonesia, Saudia Airlines.
Maskapai milik Arab Saudi ini mengalami keterlambatan 18,06 persen dari total 72 penerbangan.
"Total keterlambatan mencapai empat jam tujuh menit. Saya harap peristiwa keterlambatan bisa terus ditekan,” sebut Anna.
Hal senada disampaikan Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab.
Ia menyebut keterlambatan Garuda Indonesia terjadi di embarkasi Solo dan Makassar.
Waktu terlama keterlambatan Garuda yaitu 3 jam 50 menit, sedangkan Saudia Airlines memiliki waktu keterlambatan 47 menit.