Tanggapan Pedagang Mangga Dua atas Tuduhan Penjualan Barang Bajakan oleh Donald Trump

Pusat perbelanjaan Mangga Dua di Jakarta Pusat menjadi sorotan setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding kawasan tersebut sebagai tempat peredaran barang bajakan. Tuduhan ini memicu reaksi dari para pedagang, khususnya yang tergabung dalam Asosiasi Harco Mangga Dua Computer Center.

Deny Tan, perwakilan asosiasi, dengan tegas membantah generalisasi tersebut. Ia menekankan bahwa tidak semua toko di Mangga Dua terlibat dalam praktik penjualan barang palsu. "Klaim Donald Trump untuk di wilayah Mangga Dua itu enggak sepenuhnya benar," ujarnya, menegaskan bahwa Harco Mangga Dua Electronic Center, sebagai contoh, berfokus pada penjualan produk elektronik original.

Menurut Deny, Harco Mangga Dua adalah pusat penjualan alat elektronik yang terpercaya dan aman dari barang bajakan. Pihaknya selalu mengutamakan penjualan produk asli dan menghindari pelanggaran hak cipta. Hal ini juga ditegaskan oleh Esih, Section Head Customer Service Harco Mangga Dua, yang menyatakan bahwa pengelola sejak awal telah mengimbau para pemilik toko untuk hanya menjual barang-barang original.

Tuduhan Trump tidak menimbulkan dampak signifikan bagi para pedagang. Esih menjelaskan bahwa aktivitas jual beli tetap stabil dan tidak ada kepanikan di kalangan pedagang. Deny menambahkan bahwa para pemilik toko tidak merasa perlu panik karena mereka yakin tidak melanggar aturan apapun.

Para pedagang menyadari bahwa menjual barang palsu akan merugikan mereka dalam jangka panjang. Deny menjelaskan bahwa barang KW (palsu) memiliki potensi komplain yang lebih tinggi dari pembeli dan usia produknya juga pasti akan lebih pendek. Selain itu, masyarakat Indonesia umumnya sudah memahami perbedaan antara produk asli dan palsu, serta menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

Gunawan, pemilik toko komputer rakitan, juga memberikan pandangannya. Meskipun produknya tidak memiliki merek resmi, ia memastikan bahwa semua spare part yang digunakan diperoleh dari distributor resmi. Hal ini menunjukkan komitmen para pedagang untuk menjaga kualitas dan menghindari produk ilegal.

Sebelumnya, pemerintah AS telah menyampaikan kekhawatiran mengenai peredaran barang bajakan di Mangga Dua melalui laporan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers yang dibuat oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR). Dalam laporan tersebut, Pasar Mangga Dua masuk dalam daftar pantauan prioritas otoritas perdagangan AS. Pemerintah AS mendesak Indonesia untuk mengambil tindakan lebih tegas terhadap peredaran produk bajakan.

Tanggapan para pedagang Mangga Dua ini menunjukkan bahwa tuduhan Trump tidak sepenuhnya akurat. Meskipun masalah peredaran barang bajakan masih menjadi perhatian, banyak pedagang yang berkomitmen untuk menjual produk original dan menjaga reputasi kawasan tersebut sebagai pusat perdagangan elektronik yang terpercaya.

Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari situasi ini adalah:

  • Tuduhan Donald Trump mengenai Mangga Dua sebagai sarang barang bajakan dibantah oleh perwakilan pedagang.
  • Harco Mangga Dua Electronic Center diklaim hanya menjual produk original.
  • Pengelola Mangga Dua mengimbau pedagang untuk menjual barang original.
  • Tuduhan Trump tidak memengaruhi aktivitas jual beli di Mangga Dua.
  • Pedagang menyadari risiko dan kerugian menjual barang palsu.