Dampak Kemarau, 114 KK di Kediri Gantungkan Air Bersih dari Pemerintah

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Warga Dusun Tumpak Nongko, Desa Ponggok, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mulai merasakan kekurangan air bersih akibat musim kemarau ini.

Di dusun yang berada di lereng Gunung Wilis tersebut terdapat 114 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 345 orang.

Sejak sepekan ini mereka menggantungkan kebutuhan air bersih dari pasokan pemerintah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno mengatakan, pihaknya mengirimkan air bersih sebanyak 16.000 liter setiap hari.

“Kami kirim sejak 24 Juli kemarin dan akan terus kami lakukan sampai ketersediaan air mencukupi,” ujar Stefanus Djoko kepada salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Senin (29/7/2024).

Pendistribusian air itu menggunakan tangki truk armada BPBD. Airnya diambilkan dari sumber mata air terdekat di wilayah tersebut.

Pihaknya mendayagunakan sumber air terdekat yang dianggap mencukupi debitnya agar penanganan bisa semakin cepat.

“Selain itu juga bisa hemat bahan bakar untuk angkutannya,” lanjutnya.

Stefanus memastikan wilayah tersebut merupakan satu-satunya titik yang mengalami kekurangan air bersih.

Luasan yang terdampak juga terbilang menyusut jika dibandingkan dengan kejadian tahun lalu. Kala itu mencapai satu desa yang mengalami kekurangan air bersih.

Sebab, kata Stefanus, kebutuhan air bersih di wilayah dusun lainnya kini sudah bisa teratasi dengan jangkauan pemipaan dari sumber mata air desa tetangga.

“Sedangkan Dusun Tumpaknongko belum terjangkau pemipaan karena lokasinya terhalang jurang,” pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/29/142414278/dampak-kemarau-114-kk-di-kediri-gantungkan-air-bersih-dari-pemerintah