Teriakan "Gas Melon, Minyak Kita" Ramaikan Ruangan Debat Pilkada Bengkulu
20-November-24, 11:15Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Debat Pilkada Bengkulu yang digelar KPU pada Kamis (31/10/2024) berlangsung heboh, menampilkan pasangan nomor urut 1 Helmi Hasan-Mian dan nomor urut 2 Rohidin Mersyah-Meriani.
Sebelum debat dimulai, terjadi kericuhan kecil ketika pendukung Rohidin-Meriani memprotes KPU dan Bawaslu karena pendukung Helmi-Mian membawa atribut kampanye.
KPU sebelumnya telah menegaskan bahwa atribut hanya diperbolehkan yang menempel di tubuh.
Akibat kericuhan tersebut, Bawaslu memberikan peringatan pertama kepada kubu Helmi-Mian.
Selama debat berlangsung, kedua pasangan calon saling adu kemampuan, disertai teriakan dari masing-masing pendukung.
Dari pantauan salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini teriakan yang paling sering terdengar adalah "gas melon" dan "minyak kita".
Teriakan "gas melon" berasal dari pendukung Helmi-Mian, sementara "minyak kita" diteriakkan oleh pendukung Rohidin-Meriani.
Untuk diketahui, gas melon merupakan salah satu janji politik Rohidin Mersyah pada Pilkada Bengkulu 2019, di mana ia menjanjikan pembagian tabung gas melon gratis untuk keluarga miskin di Bengkulu.
Helmi-Mian mempertanyakan janji tersebut. Mereka menyatakan, pembagian tabung gas gratis itu tidak dipenuhi oleh Rohidin dan anggaran untuk program tersebut tidak ada dalam APBD.
"Saya mempertanyakan janji pembagian tabung gas yang tidak dipenuhi, bahkan dalam APBD tidak ada program itu," ungkap Helmi.
Pernyataan Helmi dibantah Rohidin. Ia mengeklaim telah membagikan ribuan tabung gas gratis kepada masyarakat miskin.
"Ribuan tabung gas telah kami bagikan ke masyarakat tak mampu," kilah Rohidin.
Sedangkan teriakan "minyak kita" merujuk pada proses kampanye di mana pihak yang mengeklaim sebagai tim pemenangan Helmi-Mian membagikan minyak secara massif.
Pembagian dilakukan dengan dua cara, gratis dan melalui pasar murah seharga Rp1.000 per liter. Tindakan ini menuai protes dari pendukung Rohidin-Meriani.
Sebagai langkah hukum, sejumlah kuasa hukum Rohidin-Meriani melaporkan pasangan Helmi-Mian ke Polda Bengkulu, dengan tuduhan menggunakan minyak subsidi untuk kepentingan kampanye.