Main ke Museum Timah, Belajar Teknologi Penambangan dari Masa ke Masa
20-November-24, 11:10Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Kepulauan Bangka Belitung terkenal akan hasil tambang timahnya.
Provinsi pemekaran dari Sumatera Selatan itu telah melakukan penambangan sejak berabad lampau.
Jejak penambangan tersebut bisa ditemukan di Museum Timah Indonesia Pangkalpinang.
Museum yang dilengkapi diorama penambangan dari masa ke masa itu akan membuat para pengunjung seolah-olah berada di masa lalu.
Ketika itu, penambangan dilakukan secara tradisional, namun sudah mengenal inovasi dalam bentuk sederhana.
Bagi pengunjung, edukasi sejarah itu menjadi daya tarik tersendiri.
"Timah sudah menjadi komoditas sejak ratusan tahun lalu. Peralatan yang digunakan dari masa ke masa bisa dilihat di sini," kata salah seorang pengunjung bernama Firman, Sabtu (15/7/2023).
Firman sengaja membawa dua anaknya yang masih sekolah dasar (SD) untuk melihat sejarah penambangan di Museum Timah Pangkalpinang.
Di sana , anak-anaknya mengisi liburan sekaligus memulai untuk mengenal peradaban yang masih lestari hingga saat ini.
"Sampai sekarang penambangan masih ada, hanya alatnya yang berubah. Sebagian alat bahkan masih sama dengan sedikit modifikasi," ujar Firman.
Alat pertambangan di Museum Timah
Beberapa peralatan yang dipajang di Mesum Timah yakni kincir air (chincia) untuk mengeruk tanah. Kincir tersebut menggunakan rantai yang terbuat dari kayu.
Teknologi kincir tersebut diperkenalkan oleh pekerja tambang etnis Tionghoa.
Mereka sengaja didatangkan pada masa kesultanan Palembang untuk melakukan penambangan skala besar.
Kemudian ada mata bor Bangka yang mulai digunakan karena penambangan semakin menjangkau lapisan tanah yang lebih dalam.
Sejarawan Pangkalpinang Akhmad Elvian mengatakan, penambangan secara masif mulai dilakukan sejak abad ke-18. Ketika itu kesultanan memiliki kontrak dagang dengan Belanda untuk pengadaan timah.
"Didatangkan pekerja dari luar yang sekaligus membawa teknologi penambangan ke Bangka," ujar Elvian.
Selain peralatan, juga ada berbagai bentuk produk timah yang telah dihasilkan dari masa ke masa.
Pada awalnya timah dicetak secara sederhana menggunakan tempurung kelapa.
Selanjutnya, terus berkembang dalam bentuk batangan yang disertai logo merek dagang.
Pada era modern saat ini, penambangan timah diperluas ke wilayah perairan.
Hal itu terlihat dari miniatur kapal produksi timah yang terpajang di Museum Timah.
Alamat dan jam buka museum
Nah, jika ingin mengisi liburan di Museum Timah, bisa langsung ke lokasinya di Jalan Ahmad Yani Nomor 179 Pangkalpinang.
Museum dibuka setiap hari dari pagi hingga sore dengan jadwal tutup hari Jumat dan hari besar nasional.
Museum yang dikelola perusahaan tambang pelat merah PT Timah Tbk itu digratiskan bagi para pengunjung.