Luhut Sebut BBM Rendah Sulfur Bisa Kurangi Subsidi BPJS Rp30 Triliun
20-November-24, 10:42JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pemanfaatan Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur (low sulfur) bisa menekan subsidi anggaran, khususnya di sektor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Namun Luhut tidak merinci nominal atas penghematan anggaran negara yang dimaksud. Menurutnya, saat ini subsidi BPJS yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp30 triliun.
“Ini saya kira mengurangi juga subsidi kepada BPJS yang sekarang ini diberikan sampai kira-kira Rp30 triliun,” ujar Luhut saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Selasa (17/9/2024).
Tak hanya itu, bahan bakar ramah lingkungan ini juga digadang-gadang bisa mengurangi indeks polusi itu di kisaran 50-60%. Dengan persentase yang baik ini, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) tengah menggodok produksi BBM low sulfur.
“Sebenarnya gini ya, yang mau kita segera selesaikan low sulfur, jadi low sulfur ini sedang berproses, mungkin sementara waktu saja, karena low sulfur ini kewajiban pemerintah untuk mengurangi,” paparnya.
“Kalau dengan kita kurangi bensin low sulfur ini sampai bisa berapa persen itu akan mengurangi mungkin indeks polusi itu sampai 50-60, jadi dari sekarang rata-rata 160, mungkin bisa di bawah 100,” lanjut dia.
Pemerintah sebelumnya memastikan bahwa tidak ada pencabutan BBM subsidi. Hanya saja, jumlah kuota BBM subsidi akan dikurangi untuk menyediakan BBM rendah sulfur nantinya.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menjelaskan, produksi BBM rendah sulfur punya ongkos yang lebih besar ketimbang BBM dengan kandungan sulfur yang tinggi.
Sehingga diperlukan kompensasi tambahan anggaran jika Pemerintah mau menghadirkan BBM rendah sulfur di masyarakat.