Soal Program Makan Gratis Rp 15.000, Orangtua: Mending Fokus ke yang Kurang Mampu
20-November-24, 10:37Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Beberapa orang tua dari siswa Sekolah Dasar (SD) menanggapi wacana program makan gratis yang diusung oleh calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Program ini diharapkan bisa menyasar masyarakat dengan tingkat ekonomi yang kurang mampu memenuhi gizi harian anaknya.
"Jika paslon terkait menang dan realisasiin program ini, mending difokuskan ke yang sulit mendapatkan makanan layak, kayak masyarakat pelosok. Kalau yang makan orang kelas atas, makanan di rumah mereka juga belum tentu dihabiskan," kata wiraswasta bernama Ade (44) kepada salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Jumat (1/3/2024).
Menurut Ade, salah satu poin penting dalam eksekusi program makan gratis adalah target sasaran agar dana yang terpakai tidak terbuang sia-sia.
Sementara itu, Ujang (41), ayah dari siswi kelas 1 SD menyebut program ini tidak terlalu berpengaruh baginya.
"Kalau ada ya saya mau-mau saja, tapi kalau tidak direalisasikan juga saya enggak masalah sih," tutur dia.
Ujang mengungkapkan, adanya makan gratis tidak akan berpengaruh pada pengeluaran keluarganya.
Berbeda dengan Ade dan Ujang, ibu rumah tangga bernama Cucu (36) menyebut program serupa sudah dijalankan di sekolah anaknya.
"Kalau untuk program yang mirip program makan gratis sebenarnya di sekolah anak saya sudah diwajibkan bekal makanan empat sehat lima sempurna setiap hari Jumat," ujar Cucu.
Sementara itu, pemilik warung nasi di Depok, Nung (38), menyarankan supaya anggaran program makan gratis bisa dialokasi ke hal lain.
"Daripada kasih makan gratis, mending sediain transportasi ke sekolah. Di kampung (Sumedang), anak saya untuk berangkat ke sekolah di tengah kota sering alami kesulitan," tutur Nung.
Nung bercerita, anak kesayangannya perlu diantar menggunakan motor atau naik angkot saat berangkat sekolah di pusat kota.
"Angkot juga cuma pagi, kalau sore sudah enggak ada. Jadi kalau bisa program makan gratis diubah jadi pengadaan transportasi macam bus sekolah di kota besar," imbuh dia.
Di samping itu, Cucu dan Nung sama-sama mengharapkan adanya peninjauan lebih lanjut terkait program makan gratis ini, terlebih karena anggarannya yang juga besar.
"Dengan anggaran sampai Rp 400 triliun, pemerintah harus banyak meninjau lagi biar bisa menjamin keefektifan programnya itu sendiri," ucap Cucu.