Setahun Pimpin DKI, Pj Gubernur Heru Fokus Teruskan Pembangunan Jakarta Menuju Kota Global
20-November-24, 10:16Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional – Setahun sudah Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono memimpin Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta. Selama kepemimpinannya, Heru telah melanjutkan langkah-langkah agar pembangunan Jakarta terus berjalan dan mengatasi masalah yang kerap terjadi di Ibu Kota.
Salah satu yang menjadi fokus Heru adalah mengatasi masalah banjir yang hampir selalu terjadi saat musim hujan. Langkah yang dilakukan Heru adalah dengan membangun waduk dan memperbaiki tanggul di sejumlah daerah di Jakarta.
Heru menugaskan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kapasitas saluran air dan pembuatan konstruksi pintu air, agar aliran debit banjir tidak terhambat.
“Di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, misalnya, dilakukan pembangunan saluran baru, pemasangan pintu air, dan normalisasi saluran air. Begitu pula di Gandaria, Jakarta Selatan, dengan pembangunan kolam penampungan air di bawah jalan dan perbaikan saluran air menuju ke rumah pompa eksisting,” kata Heru dalam keterangan tertulis yang diterima salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Senin (16/10/2023).
Pada masa kepemimpinan Heru pula, Sodetan Ciliwung akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, akhir Juli 2023 lalu.
“Kehadiran Sodetan Ciliwung diharapkan dapat memitigasi banjir di Jakarta, khususnya di wilayah yang dialiri Sungai Ciliwung. Beberapa tanggul di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat pun diperbaiki untuk menyiasati banjir yang kerap terjadi di daerah ini,” ungkap Heru, Selasa (17/10).
Sementara itu, untuk mengatasi banjir rob, Heru melanjutkan pembangunan tanggul pengaman pantai bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Adapun Proyek Tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A juga tengah dikerjakan dengan target 37 kilometer hingga 2027.
Selain mengatasi banjir, Heru juga meminta seluruh jajarannya, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota, untuk menyelesaikan masalah sampah di wilayahnya masing-masing. Ia meminta Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup dapat menghadirkan inovasi pengelolaan sampah rumah tangga.
Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif refuse derived fuel (RDF), seperti yang dilakukan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
“RDF dapat dimanfaatkan sebagai pengganti batu bara yang masih menjadi bahan bakar utama dalam produksi semen,” papar Heru.
Dengan fasilitas ini, sebanyak 2.000 ton sampah dapat diolah menjadi 700 ton RDF per hari. RDF juga akan diaplikasikan di TPS Rorotan, Jakarta Utara, yang bakal dibangun.
Untuk menangani masalah kemacetan di Jakarta, Heru melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan melanjutkan pengembangan sistem integrasi moda transportasi publik dan meningkatkan pelayanan kepada penggunanya.
Keseriusan itu dibuktikan dengan rencana pembangunan MRT Koridor Timur-Barat dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Koridor ini akan melayani rute Cikarang-Jakarta-Balaraja dan Tomang-Medan Satria. Tak cuma mengatasi kemacetan, tujuan pembangunan ini untuk menghadirkan transportasi yang aman, nyaman, serta terjangkau.
“Untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, kami terus berupaya meningkatan keselamatan dan kenyamanan transportasi publik, serta pemberian subsidi transportasi,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden ini.
Selain mendukung rencana pengembangan MRT, Heru juga membantu integrasi transportasi antarkota terealisasi, dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Lintas Raya terpadu (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).