5 Etika Kerja yang Wajib Dimiliki untuk Tingkatkan Karier

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Beradaptasi di lingkungan kerja, bagi sebagian orang, bisa menjadi sebuah tantangan. Salah satunya adalah adaptasi mengenai etika kerja.

Walau sudah punya pengalaman di dunia kerja, terkadang hal ini masih menantang.

Etika dalam bekerja adalah sikap seseorang dalam mempertahankan nilai-nilai baik di lingkungan kerja. Hal ini mencakup cara seseorang melakukan tugas pekerjaannya, cara berinteraksi dengan rekan kerja, dan cara berkomunikasi.

FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi bekerja, bekerja di kantor.
Dalam lingkungan pekerjaan, etika kerja penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, rapi, dan efisien. Pekerjaan kantor dapat berjalan dengan lancar jika semua individu dalam kantor bekerja dengan baik dan bekerja sama dengan baik pula.

Etika kerja juga sebaiknya disesuaikan dengan yang berlaku di perusahaan masing-masing.

Mengutip dari laman resmi Job Street, Sabtu (4/11/2023), berikut adalah beberapa etika kerja yang baik di kantor.

1. Menghargai batasan orang lain

Kantor adalah ruang bersama, tetapi bukan berarti barang-barang pribadi menjadi milik bersama.

Jika Anda menemukan makanan di kulkas kantor milik rekan kerja dan bukan untuk kebutuhan bersama, Anda tidak boleh mengambilnya.

Barang-barang pribadi lain yang harus dihormati dan tidak digunakan tanpa izin adalah laptop atau komputer, buku, alat tulis, dekorasi meja kerja, dan lain-lain.

Hal ini mungkin terkesan mendasar, namun ini menunjukkan bahwa Anda menghargai batasan dan barang pribadi milik rekan kerja.

2. Tidak mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan

Ada waktunya untuk kerja dan ada waktunya untuk urusan pribadi. Tidak menggabungkan keduanya di lingkup kerja adalah salah satu etika kerja yang baik.

Jika kamu Anda mengalami masalah di luar pekerjaan, seperti masalah di rumah atau di pertemanan, sebaiknya Anda tidak terlalu sering membahasnya di kantor. Terutama jika Anda sekantor dengan pasangan atau teman.

Usahakanlah untuk meregulasi emosi ketika bekerja. Kalau sekiranya Anda butuh pengertian dari atasan karena sedang menghadapi masalah, Anda bisa mengatur waktu untuk berdiskusi dan mencari jalan tengah agar pekerjaan tetap terselesaikan.

Selain itu, hindari menghabiskan waktu terlalu banyak untuk kepentingan pribadi, misalnya terlalu lama berbelanja online, chatting dan telponan dengan teman, dan pergi sesuka hati untuk bertemu kerabat atau teman di saat jam kerja.

Anda dapat melakukannya setelah selesai jam kerja. Atasan dan rekan kerja akan lebih menghargaimu jika waktu kerja digunakan secara efisien.

3. Menghargai peraturan perusahaan

Tiap perusahaan tentu ada peraturan-peraturannya sendiri, dan perusahaan juga mengharapkan karyawannya menghargai peraturan tersebut dan menjalankannya. Salah satu contoh peraturan perusahaan adalah jam kerja.

Kebiasaan datang telat saat masuk kantor atau telat sehabis istirahat akan membuat Anda dilihat sebagai orang yang tidak menghargai waktu, baik oleh atasan maupun rekan kerja.

Datanglah tepat waktu untuk rapat dan masuk kantor pagi untuk menunjukkan sikap profesional. Seimbangkan waktu untuk kehidupan pribadi dan kehidupan kerja agar semuanya mendapatkan pembagian waktu yang pas.

4. Fokus pada pekerjaan

Terlalu lama ngobrol dan bercengkrama sampai akhirnya lupa waktu dan tidak mengerjakan tugas bisa mempersulit pekerjaan tim. Ngobrol santai dan bercanda tentu saja boleh, tetapi ingatlah tempat dan waktu.

Selain itu, fokus pada pekerjaan berarti juga tidak ikut campur dalam pekerjaan orang lain tanpa diminta. Walaupun kita merasa ingin membantu, terkadang bisa jadi orang tersebut justru merasa risih. Kerja sama dan kolaborasi penting, tetapi hanya jika dibutuhkan.

Komunikasikanlah dengan rekan kerja tentang apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menjalankan hubungan kerja sama yang lancar.

Pembagian tugas yang jelas akan memudahkan sistem kinerja, dan juga memastikan kamu tidak mengganggu pekerjaan orang lain.

5. Tidak bersikap negatif

Sifat pesimis dan tidak bersemangat adalah sesuatu yang menular. Jika Anda selalu merendahkan pandangan orang lain, memikirkan hal yang buruk, dan tidak pernah melihat hal yang baik di lingkungan kerja, rekan kerjamu yang lain bisa merasakan energi itu, menjadi tidak nyaman, dan ikut bad mood.

Mengantisipasi kekurangan dalam suatu perencanaan adalah hal yang baik karena kamu dapat mencari solusinya. Menganggap semua hal buruk dan hanya melihat sisi negatif tentunya tidak membantu keadaan.

Jika Anda merasa ada yang bisa diperbaiki di tim, sampaikanlah dan diskusikanlah bersama atasan dan rekan kerja. Akan lebih baik lagi jika Anda juga membawa solusi untuk ditawarkan. Namun, tetap ingat untuk mendengar dan menghargai pendapat mereka.

Etika kerja memang memiliki tantangan tersendiri. Dengan latihan dan pembiasaan, Anda pasti bisa menerapkannya! Ditambah lagi, etika-etika ini dapat Anda aplikasikan ke kehidupan sehari-hari juga.

https://money.kompas.com/read/2023/11/04/133500426/5-etika-kerja-yang-wajib-dimiliki-untuk-tingkatkan-karier