Bela Petani Sawit, Apkasindo Beri Penghargaan pada Kajati Riau
20-November-24, 09:45Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional – Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada Kamis (10/11/2022), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) memberi penghargaan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau Supardi.
Supardi diberi gelar sebagai Pahlawan Petani Sawit 2022 karena dinilai telah memiliki jasa besar bagi para petani sawit.
Asosiasi tersebut menganugerahkan Kajati Riau tersebut sebagai Pahlawan Petani Sawit Indonesia Tahun 2022.
Sebagai informasi, Supardi baru saja diangkat menjadi Kajati Riau oleh Jaksa Agung Burhanuddin pada Agustus 2022.
Apkasindo menilai bahwa Supardi adalah sosok tegas dan mampu mengubah nasib petani sawit. Hal itu dibuktikan saat ia menangani keluhan petani sawit mengenai tata cara penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit beberapa waktu lalu.
“Kami (petani sawit Indonesia) menaruh rasa hormat dan bangga kepada Bapak Jaksa Agung Burhanuddin yang sudah memerintahkan Kajati Riau untuk langsung mengkaji keluhan petani sawit tentang tata cara penetapan harga TBS pada Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau dan pembelian TBS milik petani oleh semua pabrik kelapa sawit," kata Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat ME Manurung dalam rilis yang diterima salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Kamis.
Menurut Gulat, tanpa ketegasan dan pengalaman Kajati Riau, mustahil persoalan yang sudah empat tahun berlangsung tersebut dapat dikaji.
"Atas keberanian dan ketegasan Kajati Riau, maka bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional dan hari ulang tahun (HUT) ke-22 Apkasindo, DPP Apkasindo menganugerahkan Kajati Riau sebagai Pahlawan Petani Sawit Indonesia 2022," jelasnya.
Ke depan, ia berharap, apa yang dilakukan Kajati Riau dapat menginspirasi pihak kejaksaan tinggi (Kejati) lain di seluruh Indoensia.
"Semoga menjadi inspirasi bagi Kejati yang lain sehingga kesejahteraan ekonomi petani sawit dapat semakin terwujud sebagaimana keinginan Presiden Jokowi terhadap 17 juta petani sawit dan pekerja sawit saat pidato Pencabutan Larangan Ekspor crude palm oil (CPO) dan Turunannya,” jelasnya.
Sebagai informasi, Apkasindo yang kini membawahi anggota pada 21 provinsi di Indonesia menilai, perkebunan kelapa sawit kini telah banyak menorehkan hasil dan manfaat bagi perekonomian Tanah Air.
Gulat mengungkapkan, saat ini, aktvitas petani sawit sudah masuk ke generasi kedua. Namun, seiring itu masih banyak permasalahan yang dialami para petani sawit. Salah satunya mengenai harga TBS yang terlalu rendah.
Selain itu, ada pula permasalahan mengenai biaya operasional tidak langsung (BOTL) dan biaya operasional langsung (BOL). Karenanya,ia bersyukur saat Kajati Riau merespons keluhan petani sawit.
Dia berharap, keluhan petani lain yang juga memiliki masalah serupa juga dapat didengar oleh Kajati di wilayah bersangkutan.
“Di Riau, kajian dan konfirmasi keterangan beberapa pihak sudah dilaksanakan oleh pihak Kejati Riau sejak September 2022, termasuk ke petani sawit, korporasi, dan Disbun Provinsi Riau, dengan tujuan petani sawit mendapatkan keadilan harga TBS, baik di level korporasi, maupun petani agar porsinya (margin) sesuai dengan haknya masing-masing,” ujar Gulat.
Saat ini, kata Gulat, upaya Kejati Riau menangani masalah tersebut sudah mulai dirasakan petani sawit. Penetapan harga TBS oleh tim pun sudah mulai transparan dan rasional.
Ia mengungkapkan, harga TBS Petani di Riau pada satu bulan terakhir juga sudah berangsur naik. Terhitung sejak awal Oktober 2022 sampai hingga awal Nopember 2022, kata dia, harga TBS Petani sawit di Riau sudah terdongkrak rerata Rp 350-450 per kilogram TBS untuk semua kelompok umur tanaman sawit.