Asosiasi Mebel Sebut Permintaan Furnitur Ramah Lingkungan Bisa Capai Ratusan Triliun Rupiah di 2024
20-November-24, 09:26Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat mengatakan, permintaan pasar terhadap furnitur ramah lingkungan diperkirakan mencapai 51,02 miliar dollar AS (Rp 798,3 triliun, kurs Rp 15.647) atau 8,6 persen secara global.
Estimasi ini disampaikan Dedy dalam acara Conference on Promoting Sustainable Furniture Ecosystem Leading to Net Zero Emission di Vivere, Serpong, Tangerang, Selasa (27/2/2024).
Dedy mengatakan, pertumbuhan permintaan tersebut bisa direspons secara bersama-sama sebagai peluang bagi pelaku usaha di industri mebel dan kerajinan.
"Kita respons secara dengan membuat pusat-pusat riset dan produksi furnitur ramah lingkungan di kawasan-kawasan industri," ujarnya.
Dedy juga mengatakan, meski ekonomi global belum pulih, industri ini menyumbangkan nilai ekspor yang signifikan, serta mendukung kegiatan industri pariwisata dan hospitality di dalam negeri dengan nilai hampir mencapai Rp 16 triliun.
Namun, kata dia, nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia melemah sebesar 28 persen pada periode Januari-September 2023 dibandingkan tahun 2022, yaitu dari 2,5 miliar dolar Amerika menjadi hanya 1,8 miliar dolar Amerika.
"Dengan penurunan pada sektor mebel sebesar 30,63 persen dan sektor kerajinan 20,59 persen. Untuk sektor mebel, kontribusi terbesar didominasi oleh produk furnitur kayu 57,31 persen, diikuti oleh furnitur rotan 5,75 persen dan furnitur metal 3,47 persen," tuturnya.
Lebih lanjut, Dedy mengatakan, industri furnitur tidak hanya menjadi simbol kenyamanan dan keindahan dalam rumah, tetapi juga menjadi cerminan dari komitmen terhadap lingkungan.
Karenanya, kata dia, Asmindo sebagai anggota Council of Asia Furniture Associations (CAFA) mendukung komitmen mengusung tema keberlanjutan furnitur menuju nol emisi.
"Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan CAFA ke 41, berada pada posisi yang strategis dalam mendorong agenda keberlanjutan ini," ucap dia.