Debat Kandidat Pilkada Sultra 2024 Digelar di 3 Kota Berbeda, Ini Alasannya...
20-November-24, 09:20Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menetapkan tiga lokasi untuk pelaksanaan debat publik pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur.
Debat pertama akan digelar di Kota Baubau pada Sabtu (19/10/2024), diikuti oleh Kabupaten Kolaka pada Jumat (1/11/2024), dan terakhir di Kota Kendari pada Sabtu (23/11/2024).
Ketua KPU Sulawesi Tenggara, Asril, menjelaskan bahwa pelaksanaan debat ini mengacu pada PKPU Nomor 13 Tahun 2024.
Ia menambahkan bahwa alasan diadakannya tiga kali debat adalah untuk memberikan keleluasaan kepada masyarakat agar dapat memahami secara lebih mendalam visi, misi, dan program kerja masing-masing paslon.
"Kenapa kami laksanakan di Baubau? Supaya getarannya pilgub ini dirasakan juga oleh masyarakat di sana, bukan hanya pemilihan wali kota. Kemudian Kolaka juga begitu. Wilayah Kolaka Raya dan Buton Raya serta wilayah Konawe Raya ada di Kendari," ujarnya, Rabu (16/10/2024).
Materi debat Pilkada Sultra 2024
Asril juga menjelaskan bahwa meskipun PKPU mengizinkan satu kali debat, mereka memilih untuk melaksanakan hingga tiga kali.
Materi debat akan mencakup visi, misi, dan program pasangan calon, yang meliputi peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemajuan daerah, peningkatan pelayanan publik, penyelesaian persoalan daerah, serta sinkronisasi pembangunan daerah dengan pembangunan nasional.
"Jadi harus sinkron, inilah visi misi yang disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan keenam memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kebangsaan," tambah Asril.
Kesiapan KPU dan keterlibatan akademisi
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan, Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Sultra, Amiruddin, mengatakan bahwa persiapan untuk debat kandidat sudah hampir mencapai 100 persen.
Ia menekankan bahwa koordinasi dengan pihak keamanan telah dilakukan untuk memastikan kelancaran acara.
"Mulai dari tempat kegiatan, penginapan semua paslon, termasuk panelis, semuanya sudah siap," kata dia.
Amiruddin juga mengungkapkan bahwa tim panelis sedang merumuskan pertanyaan untuk masing-masing pasangan calon dengan tema debat yang mencakup pendidikan, kebudayaan, kesehatan, dan pembangunan inklusif.
Panelis yang terlibat dalam debat ini terdiri dari akademisi dan pakar kebudayaan, baik dari universitas di Sultra maupun dari luar Sultra, termasuk IPB.
Panelis yang dilibatkan antara lain Rektor Universitas Haluoleo, Profesor Muhammad Zamrun Firuhu, pakar kebudayaan Profesor La Niampe, dan beberapa dosen dari berbagai institusi, seperti Dr. Sofyan Sjaf, Dekan Fakultas Ekologi Manusia dari IPB, dan masih banyak lagi.
Dengan persiapan yang matang dan melibatkan berbagai pihak, KPU Sultra berharap debat publik ini dapat memberikan informasi yang jelas dan bermanfaat bagi masyarakat dalam menentukan pilihan mereka pada pemilihan kepala daerah mendatang.