Bakamla tanam 39 ribu bibit mangrave cegah abrasi wilayah Barelang
20-November-24, 08:46Sumber yang dilansir kumpulan berita terkini menyebutkan - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menunjukkan upaya nyata menjaga kawasan pesisir pulau dari abrasi dengan menanam 39 ribu bibit mangrove di Rumpun Bakau Indah, Kampung Jaw, Tanjung Piayu, Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat.
Penanaman dilakukan oleh Kepala Zona Bakamla Barat Laksamana Pertama Bakamla Bambang Trijanto bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Zona Bakamla Barat dan jajaran.
Dalam sambutannya, Laksamana Pertama Bakamla Bambang Trijanto mengatakan penanaman mangrove ini adalah bentuk kepedulian Bakamla RI dalam melindungi pantai dan ekosistem laut Indonesia.
“Penanaman mangrove ini merupakan wujud kepedulian Bakamla RI untuk menjaga garis pantai Indonesia dari abrasi atau pengikisan,” katanya.
Dia menyebutkan sebanyak 39 ribu bibit mangrove itu ditanam di lahan seluas kurang lebih 2 hektare di wilayah Barelang. Penanaman dilakukan bersama jajaran dan mitra binaan Zona Bakamla Barat.
Bambang mengapresiasi kepedulian dan peran aktif para pihak yang hadir dalam acara penanaman tersebut.
Menurut dia, penanaman ini tidak sekadar seremonial saja, tetapi setelah dilakukan penanaman kemudian merawat bibit mangrove tersebut agar tumbuh dengan baik dan terus berkembang seiring waktu.
“Yang paling penting setelah ditanam kemudian dilakukan perawatan, dipantau, dan dipelihara, sehingga semuanya hidup. Jangan sampai hidup saat pas ditanam, tetapi kemudian mati setelah ditinggalkan,” ujarnya.
Kegiatan penanaman mangrove turut dihadiri Kepala Pangkalan Bakamla Batam, Kepala Stasiun Bakamla Batam, Komandan KN Tanjung Datu-301, Komandan KN Pulau Nipah-321, Komandan KN Bintang Laut-401, serta berbagai organisasi seperti Rumpun Bakau Indonesia, Akar Bhumi Indonesia, Bakau Merah, Yayasan Air Indonesia, Pelunggut Hijau, dan mahasiswa Institut Teknologi Batam (ITEBA), yang seluruhnya mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui penanaman mangrove.
Berdasarkan data dari Akar Bhumi Indonesia, kawasan mangrove di Kota Batam terus berkurang luasnya hingga 60 persen sejak 1990, dikarenakan pembangunan, pembukaan area tambak, pengembangan sebagai arang bakau.
Mangrove atau bakau sangat penting bagi daerah kepulauan sebagai penahan daratan supaya tidak ada tanah turun, ekosistem terjaga, dan melindungi wilayah dari angin.