BYD Tegaskan Pembangunan Pabrik di Subang Berjalan Lancar di Tengah Isu Gangguan Ormas

BYD Pastikan Pembangunan Pabrik di Subang Sesuai Rencana

PT BYD Motor Indonesia menanggapi kabar mengenai potensi gangguan dari organisasi masyarakat (ormas) terhadap pembangunan pabrik mereka di Subang, Jawa Barat. Perusahaan menegaskan bahwa hingga saat ini, proses pembangunan berjalan sesuai rencana dan tidak mengalami kendala berarti.

Luther T Panjaitan, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia, menyampaikan bahwa seluruh tahapan persiapan dan pembangunan pabrik berlangsung dengan baik. Pihaknya saat ini fokus untuk menyelesaikan pembangunan sesuai komitmen yang telah disepakati dengan pemerintah.

Pernyataan BYD ini muncul setelah Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menyampaikan kekhawatiran terkait dugaan aksi premanisme oleh ormas yang berpotensi menghambat pembangunan pabrik BYD. Eddy Soeparno menyampaikan hal tersebut saat kunjungan kerja di Shenzhen, China. Eddy menekankan pentingnya jaminan keamanan bagi investor yang masuk ke Indonesia. Menurutnya, pemerintah perlu bertindak tegas untuk menangani permasalahan ini agar investor merasa aman dan nyaman berinvestasi di Indonesia.

Pabrik mobil listrik BYD sendiri berlokasi di area Fase 2 Subang Smartpolitan, Jawa Barat, dengan total investasi mencapai Rp 11,7 triliun. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa pabrik ini akan menjadi fasilitas produksi otomotif terbesar di ASEAN. Dengan luas lahan awal 108 hektare, BYD kemudian memperluasnya menjadi 126 hektare.

BYD Indonesia berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 150.000 unit per tahun. Selain itu, perusahaan juga membuka peluang pengembangan fasilitas baterai dan kendaraan Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium pada awal tahun depan.

Ekspansi kapasitas produksi ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja yang signifikan, meningkatkan jumlah tenaga kerja dari 8.700 menjadi 18.814 orang. Pembangunan pabrik ini ditargetkan rampung dan memulai produksi komersial pada awal tahun 2026.