Tabung Elpiji 3 Kg Disebut Langka di Makassar, Polda Sulsel Turun Tangan

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Beberapa waktu terakhir khususnya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG/Elpiji) ukuran 3 kilogram.

Beberapa toko kelontong yang biasa menjual tabung gas 3 Kg dikabarkan tidak mempunyai stok. Beberapa masyarakat pun mengeluhkan kelangkaan tersebut.

Salah satu warga, yakni Agus Amin (30) mengatakan, untuk mendapatkan Elpiji 3 Kg, dirinya harus berkeliling jauh ke beberapa toko-toko.

"Iya, tadi saya mau beli tabung gas sudah keliling ke pengecer tapi rata-rata kosong. Saya cari tadi agak langka, cuma beruntung dapat karena rata-rata penjual kosong," jelas Agus kepada kumpulan berita terkini melaporkan hal tersebut, seperti yang diberitakan oleh media nasional sebelumnya saat dimintai keterangannya. Rabu (9/8/2023) malam.

Warga Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulsel, itu menyebut kelangkaan tabung gas melon harus segera ditangani oleh pemerintah lantaran banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

"Iya yang 3 Kg, karena itu lebih banyak dibutuhkan," ucapnya.

Dari informasi, belum lama ini aparat kepolisian dengan Disperindag Kota Makassar sudah melakukan sidak terkait kelangkaan LPG 3 kg.

Kelangkaan gas melon tersebut sudah terjadi sebelum lebaran Idul Adha 1444 H. Masyarakat kesulitan menemukan gas subsidi ini di agen maupun toko-toko.

Sementara, Dirreskrimsus Polda Sulsel Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Rauf mengatakan, mendapatkan informasi kelangkaan tabung gas 3 kg, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

"Begitu ada isu langkah gas LPG 3 kg, kita langsung koordinasi dengan teman-teman Pertamina dan dinas perdagangan. Intinya sampai saat ini suplai kebutuhan kuota Sulsel itu tidak ada yang kurang," jelas Helmi ditemui awak media di Mapolda Sulsel.

Kata Helmi, pihaknya pun kini masih terus melakukan pemantauan agar penyaluran tabung gas 3 kg tepat sasaran.

"Saya mengarahkan anggota untuk bagaimana kita menyekat, jangan sampai ada yang memang tujuan untuk Sulsel itu pemanfaatannya itu tidak masuk. Yang sementara kita perdalam di sini apa sih penyebab kelangkaan itu," kata dia.

Perwira polisi berpangkat tiga bunga melati itu juga menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya indikasi penimbunan.

"Apakah yang 3 kilo itu diselewengkan menjadi 12 kg sementara penyelidikan. Sampai saat ini belum ada ditemukan indikasi penimbunan," ucapnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana menjelaskan bahwa jajaran Polda Sulsel sementara mendalami terkait indikasi penimbunan tabung Elpiji 3 kg.

"Terkait adanya beberapa informasi bahwa penimbunan LPG, semoga ini bisa ditindaklanjuti oleh jajaran Ditreskrimsus di lapangan. Kalau ada laporan harus segera di proses," bebernya.

Komang juga menegaskan bahwa jika ada oknum anggota Polri yang mencoba bermain atau terlibat dalam praktik penimbunan tabung gas, Polda Sulsel bakal tegas melakukan proses hukum.

"Kalau ada anggota yang bermain dalam tabung LPG yah segera di proses. Kita akan memberikan perlindungan, pelayanan, dan penegakan hukum kepada masyarakat yah harus benar-benar dilaksanakan," tandasnya.

https://makassar.kompas.com/read/2023/08/10/061210678/tabung-elpiji-3-kg-disebut-langka-di-makassar-polda-sulsel-turun-tangan