Ini Kisah 2 UMKM yang Berhasil Tingkatkan Omzet dan Masuk Pasar Ekspor

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional – Masa pandemi Covid-19 menjadi momen yang tidak bisa dilupakan Achmad Latief. Pemilik Toko Zahra 27 itu terpaksa harus menutup toko baju dan kain batiknya karena tidak menghasilkan omzet sepeser pun.

Namun, kondisinya membaik sejak seorang rekan mengajaknya untuk beralih berjualan menggunakan platform online. Achmad pun kemudian membuka toko online di Shopee.

“Sebelum jualan di Shopee, saya punya toko offline yang bangkrut saat pandemi. Akhirnya, ada seorang rekan yang telah lebih dulu sukses jualan online. Saya disarankan untuk membuka toko di Shopee. Alhamdulillah, pada akhir 2021, penjualan mulai stabil,” ujar Achmad.

Jika dulu omzetnya berkisar puluhan juta rupiah, Achmad kini bisa meraup pemasukan hingga miliaran rupiah.

Tidak hanya berhasil membangun kembali bisnisnya, pria asal Boyolali, Jawa Tengah, itu juga sudah mencicipi kemudahan dalam mengekspor produknya. Menurutnya, Shopee menghadirkan program ekspor dengan berbagai fitur yang mudah digunakan.

“Sebagai penjual batik, saya bangga sekali produk saya bisa dibeli orang luar negeri, terutama pelanggan kami di Singapura dan Malaysia. Berkat Shopee, saya bisa jual ratusan produk per bulan. Jadi, sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan,” ucap Achmad.

Cerita serupa juga datang dari pemilik jenama Kevas Official Kevin Naftali. Jika pandemi membuat tren penjualan industri retail menurun, penjualan produknya justru mengalami peningkatan.

“Penjualan produk Kevas.Co meningkat sampai dua kali lipat. Dari masa pandemi ke setelah pandemi, (penjualan) meningkat hampir 50 persen dengan omzet di atas Rp 1 miliar. Kami juga sudah ekspor ke (berbagai negara) di Asia Tenggara, bahkan Amerika Latin,” ucap Kevin.

Kevin mengatakan bahwa banyak produk lokal berkualitas yang siap bersaing di luar negeri. Untuk itu, ia berpesan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk tidak takut terjun ke pasar ekspor.

“Buat teman-teman, terutama UMKM baru yang enggak tahu soal regulasi, soal pajak, dan mekanisme ekspor, ada programnya di Shopee. Kirim barang ke Singapura semudah kirim barang ke Bandung,” jelas Kevin.

Dukungan aktif bagi para pelaku UMKM tersebut merupakan salah satu pilar penting dalam upaya yang dilakukan Shopee untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Sejak pertama kali hadir di Indonesia pada 2015, Shopee telah berinvestasi demi memberikan sumbangsih bagi kemajuan UMKM lokal untuk bisa berkembang hingga go global.

Investasi tersebut, diwujudkan ke dalam sejumlah program yang hadir untuk mendukung pengembangan keterampilan UMKM lokal. Sebagai contoh, Bimbel Shopee yang merupakan program pelatihan online bagi UMKM untuk go digital dan Shopee Center yang menjangkau pelaku UMKM di kota-kota terpencil.

Kemudian, e-commerce itu juga membangun Kampus UMKM Shopee di 10 kota di Indonesia dan menghadirkan Program Ekspor Shopee yang membantu produk UMKM untuk menjangkau pasar Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.

Terbaru, Shopee menggagas program Gerakan Ekspor 1.000 UMKM Serentak di 10 kota di Indonesia. Acara ini merupakan ajang pelatihan bagi 1.000 UMKM lokal untuk mempelajari mekanisme ekspor melalui Shopee dan memberikan peluang bagi mereka untuk menjangkau pasar mancanegara.

,Dengan komitmen dan investasi tersebut, Shopee terus bergerak sejalan dengan visi dan misi pemerintah Indonesia dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan roda perekonomian.

Berbagai program yang diinisiasi Shopee itu pun berhasil membawa dampak positif bagi pelaku UMKM di Indonesia, terutama dalam hal ekspor. Hal ini terbukti dari jumlah peserta pelatihan di Kampus UMKM Shopee Ekspor yang meningkat hingga dua kali lipat setiap tahun.

Selain itu, saat ini, terdapat 20 juta produk UMKM lokal yang tergabung dalam Program Ekspor Shopee dan siap dibeli oleh para pelanggan dari mancanegara.

https://money.kompas.com/read/2023/07/28/175820126/ini-kisah-2-umkm-yang-berhasil-tingkatkan-omzet-dan-masuk-pasar-ekspor