Investor Asing Kurangi Kepemilikan Saham Bank BUMN, Ada Apa?
Aksi jual saham oleh investor asing terpantau mendominasi perdagangan saham perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada hari Senin (21/4). Data perdagangan menunjukkan total nilai penjualan bersih (net sell) saham oleh investor asing mencapai Rp 205,6 miliar.
Data dari RTI mencatat, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi sasaran utama aksi jual investor asing dengan nilai mencapai Rp 112,6 miliar. Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan penjualan saham oleh investor asing senilai Rp 87,2 miliar, diikuti oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) sebesar Rp 5,8 miliar.
Menariknya, di tengah tren penjualan, saham PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS) justru diborong investor asing dengan nilai mencapai Rp 46,2 miliar. Hal serupa juga terjadi pada saham induknya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), yang mencatatkan pembelian oleh investor asing sebesar Rp 16,7 miliar.
Analis perbankan, Moch Amin Nurdin, menjelaskan bahwa salah satu faktor pendorong aksi jual saham bank BUMN oleh investor asing adalah ketidakjelasan terkait Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Kehadiran lembaga ini dinilai belum memberikan kepastian arah investasi bagi para investor.
"Beberapa Bank Himbara yang sudah masuk ke Danantara, ini menjadi bagian yang diperhatikan pihak asing. Mereka melihat belum ada kejelasan mengenai arah Danantara ke depan, apakah akan mewakili pemerintah dalam memegang saham, melempar ke investor, atau seperti apa," ujar Amin.
Menurut Amin, ketidakpastian ini memicu keraguan investor asing untuk mempertahankan investasinya di saham-saham perusahaan pelat merah tersebut.
"Struktur organisasi dan rencana ke depan Danantara hingga saat ini belum jelas. Ini menjadi salah satu pertimbangan utama," imbuhnya.
Selain faktor internal, kondisi eksternal juga turut mempengaruhi keputusan investor asing. Ketidakpastian ekonomi global, yang dipicu oleh kebijakan tarif impor tinggi yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menjadi alasan lain bagi investor asing untuk melepas saham BBNI.
"Kondisi global, perang tarif yang dipelopori oleh AS dan diikuti negara lain, baik yang mendukung maupun bertentangan dengan AS termasuk China, mengakibatkan investor berpikir bahwa ada kemungkinan resesi ekonomi hingga 2030," jelas Amin.
"Hal ini menjadi beberapa pertimbangan mengapa investor asing melepas sahamnya di bank-bank Himbara, termasuk BNI," pungkasnya.
Berikut adalah daftar saham yang mengalami perubahan kepemilikan:
- Penjualan Bersih Investor Asing:
- BBRI: Rp 112,6 miliar
- BBNI: Rp 87,2 miliar
- BBTN: Rp 5,8 miliar
- Pembelian Bersih Investor Asing:
- BRIS: Rp 46,2 miliar
- BMRI: Rp 16,7 miliar