Kolaborasi Australia-Indonesia Lahirkan “Tide Eye”, Teknologi Penanggulangan Banjir Rob Berbasis AI

SEMARANG – Konsul Jenderal Australia di Surabaya beserta alumni studi singkat Australia Awards Indonesia berkunjung ke Stasiun Rumah Pompa Yos Sudarso, Semarang, Jawa Tengah menyaksikan demonstrasi teknologi "Tide Eye".

“Tide Eye” adalah riset yang didukung KONEKSI yang melibatkan Universitas Wollongong (Australia) dengan Universitas Telkom, BBWS Pemali-Juana, Kementerian PUPR, dan PT. Hilmy Anugerah Consulting Engineer Ltd (Indonesia). “Tide Eye” mengembangkan solusi yang terjangkau untuk mengurangi kerugian akibat banjir pasang di Pantai Utara Jawa.

KONEKSI merupakan program andalan Australia di sektor pengetahuan dan inovasi Indonesia. Program ini mendukung penggunaan solusi berbasis pengetahuan yang lebih baik untuk kebijakan dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Proyek ini merupakan contoh kolaborasi yang sangat baik antara akademisi, sektor swasta, dan pemerintah yang bertujuan untuk mendorong pembangunan ekonomi dan sosial," Konsul Jenderal Glen Askew.

Kunjungan pada Selasa, (15/10/2024) yang dihadiri oleh alumni kursus singkat Australia Awards ini bertujuan untuk melihat langsung implementasi proyek "Tide Eye", sebuah penelitian kolaboratif yang berhasil menghasilkan inovasi yang tepat guna. Ini sesuai dengan tema studi singkat yang diikuti oleh para alumni tersebut: “Towards a knowledge-based economy: Supporting Indonesia’s Research and Innovation Agenda”.

Studi singkat kerjasama antara Australia Awards Indonesia (AAI) dan program KONEKSI bertujuan memperkuat kapasitas para pembuat kebijakan dan pelaku riset-inovasi dalam mengembangkan kebijakan dan regulasi inovasi. Studi ini diikuti oleh 26 peserta, mewakili lembaga pemerintah, swasta, dan penelitian.

“Tide Eye” dikembangkan untuk membantu Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana (BBWS) memantau permukaan air laut dan risiko banjir rob di Kota Semarang dan Pekalongan berbasis kecerdasan buatan (AI/IoT). Kedua kota di pesisir utara Jawa Tengah ini sangat rentan terhadap banjir rob, terutama akibat perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem.

https://techno.okezone.com/read/2024/10/17/56/3075549/kolaborasi-australia-indonesia-lahirkan-tide-eye-teknologi-penanggulangan-banjir-rob-berbasis-ai