Kisah Penghuni Kolong Jembatan Pakin di Tengah Kencangnya Narasi Jakarta Kota Global
20-November-24, 07:59Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Kisah kemiskinan akut di Jakarta belum bisa hilang, meski narasi bahwa Jakarta sedang bertransformasi menjadi kota global, sedemikian kencangnya.
Salah satu wajah kelam Jakarta ada di kolong Jembatan Pakin yang terletak di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Memprihatinkannya orang-orang yang tinggal di tempat lembab dan bau itu seakan mengingatkan para penguasa bahwa ada pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan sebelum bercita-cita tinggi.
Penelusuran salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini ada sekitar 20 jiwa yang tinggal di bawah beton jembatan yang menghubungkan daerah Pademangan dengan Penjaringan itu. Mereka terdiri dari lansia, usia produktif, dan anak-anak.
Beberapa di antara mereka mengaku, sudah puluhan tahun tinggal di bawah Kolong Jembatan Pakin.
"Udah lama, 30-an tahun mah ada," kata Miah (60) salah seorang penghuni Kolong Jembatan Pakin, saat ditemui salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Jumat sore, (8/11/2024).
Gelap, pengap, dan bau merupakan kata yang mengambarkan kondisi permukiman puluhan warga di bawah Kolong Jembatan Pakin.
Letaknya yang berada persis di bawah beton Jembatan Pakin membuat permukiman ini tidak terlihat orang.
Untuk masuk ke permukiman ini, maka harus menuju ke tepi Kali Krukut yang berada persis di depan Museum Bahari.
Kali Krukut tersebut juga sebagai pembatas antara wilayah Pademangan dengan Penjaringan, Jakarta Utara.
Di sisi lain, area masuk permukiman ini juga ditutupi oleh akar pohon tua berwarna cokelat yang membuat kondisi di sana semakin sulit diakses.
Untuk masuk ke permukiman tersebut, kebanyakan orang harus menundukan kepala karena tingginya hanya sekitar dua meter.
Namun, semakin ke dalam, ketinggian kolong jembatan bertambah menjadi 2,5 meter.
Untuk berteduh, warga nekat mendirikan bedeng yang terbuat dari triplek dan kayu di bawah Kolong Jembatan Pakin. Ukuran bedeng tidak terlalu terlalu luas, hanya sekitar 2,5x3 meter.
Meski demikian, banyak warga yang sudah belasan hingga puluhan tahun merasa nyaman tinggal di Kolong Jembatan Pakin.
Salah satunya, Jumiati (48), yang mengaku sudah tinggal di Kolong Jembatan Pakin kurang lebih selama 26 tahun.