Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok yang Diduga Dirundung Mulai Kembali Bersekolah
20-November-24, 07:38Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - R (15), siswa berkebutuhan khusus yang diduga menjadi korban perundungan di SMP Negeri Depok sudah mulai kembali bersekolah sejak Selasa (8/10/2024).
"Dan hari Selasa, R sudah mulai masuk ke sekolah," ucap Kepala Seksi (Kasie) SMP Dinas Pendidikan Kota Depok Bahrudin kepada salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Jumat (11/10/2024).
R juga telah mendapat pendampingan psikologis bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) Kota Depok.
"Di hari Jumat (4/10/2024) sore, R sudah bertemu dengan psikolog dari DP3AP2KB Depok untuk pemulihan pertamanya," tutur Bahrudin.
Meski demikian, pendampingan akan terus dilanjutkan hingga kondisinya benar-benar pulih.
"Dan rencana kedepannya, psikolog DP3AP2KB bukan hanya mendampingi korban, tapi mendampingi juga yang dianggap sebagai pelaku," jelas Bahrudin.
Sebelumnya, R diduga mengalami perundungan oleh teman-teman seangkatannya setelah upacara Hari Kesaktian Pancasila, Selasa (1/10/2024).
R disebut mengalami kekerasan fisik, ditendang dan dilempari batu yang mengenai mata serta wajahnya.
Insiden ini membuat R melampiaskan emosinya dengan memukul kaca jendela kelas, menyebabkan luka pada tangannya hingga memerlukan operasi penyambungan urat yang terputus.
Keluarga R telah melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Depok. Namun, Kepala SMP negeri bersangkutan, Tatag Hadi Sunoto, membantah adanya perundungan.
Tatag menyatakan bahwa siswa-siswa yang diduga terlibat tidak melakukan kekerasan terhadap R.