Kinerja Bupati Aliong Mus Selama Dua Periode Diapresiasi

Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia, TALIABU - Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pulau Taliabu, Maluku Utara, Rismanto Tari memiliki sudut pandang tersendiri terkait kepemimpinan Aliong Mus.

Dia menilai, kepemimpinan 10 tahun sebagai Bupati 2 periode, Aliong Mus sukses dari segi pembangunan infrastruktur di Taliabu.

Diantaranya, pembangunan Landmark Ibukota Bobong, Taman Fangahu, Taman Anjungan Desa Wayo, dan pekerjaan jalan lainnya.

"Jadi kalau ada yang bilang Bupati Aliong Mus nihil pembangunan dan tak membangun itu tidak benar, nyatanya kita bisa lihat sendiri masyarakat banyak sudah menikmati karya-karya di zaman kepemimpinan Aliong Mus," kata Rismanto, Rabu (4/9/2024).

Rismanto mengatakan, dirinya mengetahui bagaimana cara Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menjalankan program.

Lanjutnya, dalam mewujudkan program tersebut, ada banyak item prioritas yang akan didahului.

"APBD Pulau Taliabu masih terbilang belum mumpuni dikisaran Rp500 miliar sampai Rp600 miliar," ujarnya.

Tambahnya, bilamana ada yang menyebutkan pembangunan di Taliabu belum merata, agar berikan solusi ke Pemda.

"Membangun Taliabu ini bukan seperti menyulap hari ini dan besoknya jadi, ada hal-hal yang harus jadi target prioritas," tuturnya.

"Dan meski anggaran yang nihil, Aliong Mus mampu memaksimalkan pembangunan di Taliabu," sambungnya.

Apalagi, Kabupaten Pulau Taliabu baru dimekarkan pada tahun 2013 silam, atas usaha mantan Bupati Kepulauan Sula Ahmad Hidayat Mus (AHM) dan dorongan masyarakat.

"Setelah menjadi daerah otonomi baru, Pulau Taliabu kala itu nihil pembangunan , ahkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara pun jauh tak seperti daerah lain," ungkapnya.

"Taliabu kemudian dibenahi dari hutan menjadi wajah Kabupaten. Jadi kalau ada yang bilang Aliong Mus tidak membangun itu juga harus diluruskan, karena fakta wajah yang lebih baik," terangnya.(*)

https://ternate.tribunnews.com/2024/09/04/kinerja-bupati-aliong-mus-selama-dua-periode-diapresiasi