Gibran Diisukan Akan Bergabung ke Partai Golkar
20-November-24, 07:16Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Gibran Rakabuming Raka diisukan akan bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar), menjelang masa pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Rumor bergabungnya Gibran ini santer terdengar pada Minggu (15/10/2023), sehari sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres, pada Senin (16/10/2023).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sekar Krisnauli Tandjung, mengaku telah mengetahui dan mendengar adanya kabar tersebut.
Namun, pihaknya menjelaskan hingga kini belum ada pembicaraan antara Golkar Solo dengan Gibran Rakabuming Raka, untuk bergabung ke Partai Berlogo Pohon Beringin tersebut.
"(Rumor bergabungnya Gibran) belum mendapatkan konfirmasi ataupun arahan petunjuk yang lainnya dari DPD Provinsi Jawa Tengah maupun DPP Partai Golkar," kata kata Sekar Tandjung sapaan akrabnya saat dikonfirmasi pada Senin (16/10/2023), malam.
Ketua DPD Golkar Kota Solo ini menambahkan, pihaknya juga tidak menampik adanya kemungkinan-kemungkinan kebenaran terwujudnya isu tersebut.
"Karena saya rasa kalau memang ada perpindahan atau penerimaan kader. Itu mungkin akan terjadi di level pusat atau paling tidak provinsi. Sehingga kami menunggu apa yang menjadi keputusan di tingkatan atas," ujarnya.
Di sisi lain, Sekar mengatakan partainya selama ini memilki kesamaan atau kecocokan dengan pola pemikiran serta gebrakan Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjabat Wali Kota Solo melalui Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDI-P).
"Bagi saya match (cocok), khususnya fokus Mas Gibran di Kota Solo dengan 17 titik pioritas pembangunan. Ya match, karena Partai Golkar adalah partai yang sangat mengedepankan karya dan pembangunan," jelasnya.
Akan tetapi, Putri Akbar Tandjung itu berujar, jika benar Gibran akan bergabung ke Partainya akan melewati tahap-tahap seperti Kader Pendatang Baru sebelumnya, seperti Rian Ernest dan Ridwan Kamil.
"Jadi kalau seandainya itu terjadi. Seperti saya sampaikan mungkin akan terjadi di level provinsi seperti Rian Ernest atau di level pusat seperti Pak Ridwan Kamil dan mungkin mereka yang paling tepat untuk ditanyakan prosesnya seperti apa," jelas Sekar.