Prabowo Beber Alasan Anak Muda Ogah Jadi Petani
20-November-24, 07:10Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto membeberkan alasan mengapa anak muda tak mau menjadi petani .
Menurutnya, hal itu lantaran anak-anak muda melihat bapaknya yang berprofesi sebagai petani tak meraup keuntungan dan hidupnya pun tak makmur.
"Kenapa berkurang petani? Karena anak-anak muda melihat bapaknya tidak untung, hidupnya susah, nilai tukarnya tidak cocok," ujar Prabowo dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045, di Jakarta, Jumat (12/1).
Di sisi lain, Prabowo menyebut neoliberal membuat anak-anak petani sulit mendapatkan pelayanan dasar, seperti sekolah yang bagus, lantaran semua dianggap pasar bebas alias free market.
"Free market, benar. Tapi basic, hak dasar rakyat itu tidak boleh diperdagangkan," kata dia lebih lanjut.
Prabowo pun berkomitmen membuat hidup petani lebih makmur sehingga anaknya mau jadi petani.
Ia pun menyoroti fenomena di mana anak petani di negara lain mau meneruskan usaha orang tuanya menjadi petani. Misalnya saja di Jerman.
"Saya pernah ke desanya Jerman, bau tahi sapi, tapi mobilnya golf, rumahnya bagus, sore-sore dia langsung ganti baju, malam-malam dia dansa di disco. Anak-anak muda mau jadi petani di Jerman," tutur Prabowo.
"Kita harus bikin anak-anak muda Indonesia mau jadi petani di Indonesia," sambungnya.
Salah satu solusi yang ia ungkap adalah soal pupuk. Menurut dia, pengelolaan pupuk harus berpihak ke petani.
Kemudian terkait food estate atau lumbung pangan. Dengan begitu, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan tanpa impor dari negara lain.
Salah satu panelis dalam acara itu memaparkan jumlah penduduk Indonesia bertambah 25,5 juta jiwa dalam 10 tahun terakhir. Namun, jumlah petani berkurang 1,7 juta. Jumlah petani akan terus berkurang karena 32 persen petani berusia di atas 60 tahun.