Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring
20-November-24, 06:31Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Emiten farmasi BUMN, PT Indofarma Tbk (INAF) saat ini tengah disorot terkait dengan masalah keuangan yang membayangi kinerja perusahaan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham INAF dilabeli empat "tato", di antaranya M (moratorium of debt payment), E (negative equity), L (late submission of financial report), dan X (Securities in Special Monitoring).
Terkait hal ini, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap pergerakan saham PT Indofarma Tbk (INAF).
“Tugas kami adalah melakukan monitoring atas perusahaan tercatat. Apa yang kita monitor?,” kata Nyoman di BEI, Selasa (7/5/2024).
“Pertama, keterbukaan informasi mereka yang ada di website kita. Kedua, kita akan melihat dan melakukan pendalaman atas repot yang disampaikan,” lanjutnya.
Nyoman bilang, report yang disampaikan oleh perusahaan bukan hanya menyangkut dengan isi saja, tapi juga ketercukupan informasi untuk publik dan investor.
“Jadi, report yang disampaikan bukan hanya tepat waktu tapi isinya, kecukupan isinya, dan tentu informasi yang terkait laporan keuangan kita lakukan analisis,” tambah dia.
Nyoman menegaskan, ada atau tidaknya informasi, Bursa akan melakukan pendalaman atas report yang disampaikan. Ini juga termasuk laporan keuangan dari perusahaan.
Belum lama ini, INAF diketahui mengalami penundaan dalam pembayaran kewajiban utang sementara (PKPU) karena tidak bisa membayar utang.
Selain itu, Indofarma juga menghadapi kesulitan dalam membayar gaji karyawan. Sehingga karyawan melakukan aksi demonstrasi di kantor Kementerian BUMN, pada Senin (7/5/2024) lalu.
Hingga siang ini harga saham INAF naik 2,8 persen ke level Rp 144 per saham. Dalam sepekan harga saham INAF melonjak 10,7 persen, namun dalam sebulan terakhir ambles 53,5 persen.