Satu Abad KRL: Indonesia Tinggalkan Impor Kereta Bekas, Fokus Produksi Lokal dan Armada Baru
Era Baru KRL Indonesia: Tinggalkan Kereta Bekas, Prioritaskan Produksi Dalam Negeri
Perayaan 100 tahun Kereta Rel Listrik (KRL) di Indonesia menandai babak baru dalam dunia perkeretaapian nasional. PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) mengumumkan komitmennya untuk tidak lagi mengimpor kereta bekas, melainkan fokus pada pengadaan armada baru dan mendorong produksi dalam negeri.
"Mulai tahun 2023 hingga 2027, kami telah merencanakan investasi untuk pengadaan kereta-kereta baru. Tidak akan ada lagi pembelian kereta bekas," tegas Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, dalam konferensi pers yang diadakan di Stasiun Jakarta Kota, bertepatan dengan momentum bersejarah tersebut.
Komitmen ini diperkuat dengan dipamerkannya dua rangkaian kereta terbaru dalam perayaan tersebut. Salah satunya adalah kereta produksi CCRC Qingdao Sifang dari China, di mana KAI Commuter telah memesan 11 rangkaian. Beberapa di antaranya sedang menjalani serangkaian uji dinamis bersama Kementerian Perhubungan sebelum dioperasikan secara resmi.
Selain itu, KAI Commuter juga menunjukkan dukungannya terhadap industri dalam negeri dengan memesan 24 rangkaian kereta baru dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Setiap rangkaian terdiri dari 12 gerbong, yang diproyeksikan akan meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan KRL di masa mendatang.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah ini. Ia menekankan bahwa setelah bertahun-tahun bergantung pada hibah kereta dari Jepang, Indonesia kini memasuki era baru dengan mengandalkan produksi kereta dalam negeri.
"Ini adalah pencapaian luar biasa. Di usia 100 tahun KRL, kita akan mengoperasikan kereta buatan anak bangsa. Sebuah lompatan besar yang patut dibanggakan. Namun, INKA harus memastikan bahwa kualitas dan kenyamanan kereta buatannya setara atau bahkan melampaui kereta impor," ujarnya.
Kilas Balik Sejarah dan Masa Depan KRL
Perayaan satu abad KRL dimeriahkan dengan parade kereta lintas generasi di Stasiun Jakarta Kota. Kereta-kereta legendaris, seperti:
- ESS 3200 (Bon Bon), kereta listrik pertama yang beroperasi pada tahun 1925, memimpin parade.
- Tokyu 8500 (Jalita), rangkaian pertama yang digunakan oleh KRL Commuter Line sejak tahun 2009.
Kereta-kereta tersebut dipamerkan di peron stasiun, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bernostalgia dan mengabadikan momen bersejarah ini. Parade ditutup dengan penampilan kereta masa depan: CCRC Qingdao Sifang dan kereta baru INKA, melambangkan era baru yang akan membawa KRL Indonesia menuju kemajuan.
Dengan fokus pada pengadaan armada baru dan dukungan terhadap industri dalam negeri, KRL Indonesia memasuki babak baru yang menjanjikan peningkatan kualitas layanan, kapasitas, dan kenyamanan bagi para penggunanya.