Fakta Unik Paus Fransiskus, Hanya Punya Satu Paru-paru dan Suka Masak
20-November-24, 05:40Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Kunjungan Kepala Negara Vatikan dan pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus ke Indonesia disambut dengan antusias oleh masyarakat Indonesia, terutama umat Katolik.
Ia menempuh jarak sekitar 32.000 kilometer untuk melakukan kunjungan ke Asia Pasifik mulai 2-13 September 2023. Selain Indonesia, Paus Fransiskus juga akan bertandang ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Agenda ini merupakan kunjungan luar negeri terlamanya selama 11 tahun menjadi pimpinan tertinggi gereja Katolik.
Ia adalah Paus pertama yang berasal dari Amerika dan dari ordo Jesuit.
Paus Fransiskus memiliki reputasi rendah hati dan membawa banyak reformasi dalam gereja.
Berikut fakta unik seputar Paus Fransiskus.
1. Hanya punya satu paru-paru
Umumnya, manusia memiliki sepasang organ paru-paru, yakni kanan dan kiri.
Namun, Paus Fransiskus hanya punya satu. Ketika berusia sekitar 21 tahun, Paus Fransiskus menderita penyakit pneumonia parah yang menyebabkan pengangkatan sebagian paru kanannya.
Dilansir Dominus Est, Vatikan membenarkan bahwa Paus kehilangan sebagian paru-parunya semasa kecil karena infeksi saluran pernapasan.
Berdasarkan pertimbangan para ahli, kondisi tersebut tidak memengaruhi perannya sebagai Paus.
2. Nama pertama untuk Paus Fransiskus
Pada Februari 2013 Paus Benediktus XVI mengundurkan diri, karena usianya sudah tua dan masalah kesehatan.
Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai penggantinya berdasarkan hasil pemungutan suara.
Dikutip dari Britannica, Bergoglio memilih nama Fransiskus, untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, yang menjalani kehidupan dalam pelayanan yang rendah hati kepada orang miskin. Nama ini juga untuk mengenang Santo Fransiskus Xavier, anggota pendiri Jesuit.
Nama Fransiskus merupakan nama pertama yang dipakai oleh Paus.
Umumnya, ia akan dinamai Paus Fransiskus I. Namun ia menolak menggunakan angka Romawi I untuk menunjukkan bahwa ia adalah orang pertama yang menggunakan nama kepausannya.