FILONOMICS: Perang Dingin Menteri Bikin Industri Tekstil Sekarat

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Industri tekstil Tanah Air sekarat imbas kembali banjirnya impor tekstil di pasar dalam negeri. Hal ini berdampak besar bagi seluruh pelaku industri tekstil, termasuk para buruh tekstil.

Berdasarkan Data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), sejak Januari 2024 hingga Mei 2024, sebanyak 20-30 pabrik berhenti beroperasi. Imbasnya, sekitar 11.000 buruh tekstil terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara terang-terangan menyebut banjirnya impor tekstil disebabkan oleh Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024, yang memberikan relaksasi impor.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang sudah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar aturan impor kembali ke aturan lama yaitu Permendag 36 Tahun 2023.

Namun usulan itu ditolak oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Mendag tidak mau merevisi aturan impor dan justru meminta Menperin membuat aturan sendiri.

Pelaku usaha dan buruh pun menyayangkan tidak kompaknya pemerintah dalam menyelesaikan masalah impor tekstil. Mereka meminta agar Menperin dan Mendag duduk bersama mencari solusi.

Sebab jika tidak, industri tekstil terancam kolaps, dan gelombang PHK dikhawatirkan akan kian membesar.

Persoalan gelombang PHK di industri tekstil ini diulas selengkapnya dalam FiloNomics: Perang Dingin Menteri Bikin Industri Tekstil Terancam Kolaps yang tayang di kanal Youtubesalah satu media informasi.

Tayangan tersebut dapat disimak pada tautan berikut. Klik link ini.

https://money.kompas.com/read/2024/07/20/103506826/filonomics-perang-dingin-menteri-bikin-industri-tekstil-sekarat