Thailand Perketat Pembatasan di Bangkok, Termasuk untuk Perjalanan Non-esensial
20-November-24, 05:24
Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional – Pemerintah Thailand mengumumkan bahwa mereka akan memperketat pembatasan di Bangkok dan sembilan daerah lainnya sejak Jumat (9/7/2021).
Melansir Reuters, Jumat, hal tersebut dilakukan untuk melambatkan laju penyebaran Covid-19. Adapun, pengetatan termasuk pembatasan perjalanan, penutupan mal, jam malam, dan pembatasan jumlah pertemuan.
Meski dimulai pada Jumat, beberapa pengetatan baru berlaku pada Sabtu (10/7/2021), Senin (11/7/2021), dan waktu yang akan datang.
Saat ini, Thailand melaporkan salah satu infeksi harian tertingginya pada 9.276 dan 72 kematian baru di tengah upayanya melawan wabah terlama dan paling parah yang dialami Negeri Gajah Putih sejauh ini.
“Pada 10 daerah tersebut, akan ada pembatasan perjalanan yang tidak perlu dan orang-orang tidak bisa keluar rumah antara pukul 9 malam dan 4 pagi, kecuali jika diperlukan,” kata juru bicara Satgas Covid-19 pemerintah Thailand, Apisamai Srirangsan dalam konferensi pers yang dikutip dari Reuters.
Pengetatan pembatasan di Bangkok dan sekitarnya
Apisamai mengatakan, mal, klinik kecantikan, spa, serta tempat pijat di Bangkok dan lima daerah sekitarnya harus tutup pada Senin.
Melansir Reuters, Kamis (8/7/2021), Sekretaris Tetap Kementerian Kesehatan Thailand Kiatiphum Wongrajit mengatakan, pembatasan yang diterapkan akan berlaku selama 14 hari.
Menurut dia, pengetatan pembatasan tersebut sama dengan yang sempat mereka lakukan pada April 2020.
Sementara itu, fasilitas pengujian Covid-19 akan diperluas agar bisa mendeteksi dan mengisolasi klaster dengan lebih baik.
Pertemuan akan dibatasi pada lima orang. Meski begitu, pemerintah Thailand memiliki beberapa pengecualian terkait hal tersebut. Selanjutnya, mereka juga melarang adanya perjalanan antardaerah.
Penerimaan vaksin dari luar negeri
Pada Jumat, Thailand menerima pengiriman vaksin AstraZeneca (AZN.L) yang disumbangkan Jepang.
Apisamai menuturkan, vaksin tersebut dan vaksin Pfizer (PFE.N) serta BioNTech (22Uay.DE) akan digunakan bagi orangtua dan mereka yang memiliki komplikasi medis.
Vaksin-vaksin tersebut juga akan digunakan untuk penduduk asing berusia di atas 60 tahun, diplomat, dan atlet yang bertanding di luar negeri.
Lebih lanjut, Apisamai menambahkan bahwa tenaga medis juga akan ditawari suntikan booster mRNA Pfizer-BioNTech.
Sebagian besar pekerja medis di Thailand telah diberikan vaksin Sinovac (SVA.O). Menurut beberapa ahli, vaksin tersebut dirasa kurang efektif terhadap varian Covid-19 yang lebih menular.