Cegah Krisis Budaya, Jepang Sulap Tatami Jadi Sajadah Salat

Jakarta -

Perusahaan produksi tikar tatami yang berbasis di Kyoto mengembangkan sajadah salat untuk muslim yang dibuat dari tatami. Sajadah tatami ini disebut sebagai upaya menghadapi ancaman kepunahan budaya tatami di Jepang.

Tatami adalah semacam tikar penutup lantai tradisional yang berasal dari Jepang.

Dilansir dari kantor berita nasional Jepang, The Mainichi, sajadah tatami tersebut dikembangkan oleh Kambe Co. Mereka mengusung konsep pengalaman beribadah yang unik di Jepang.

Sajadah tatami yang kemudian diberi nama inori tersebut juga terpilih menjadi alat salat yang akan digunakan di ruangan salat Pameran Dunia 2025 di Osaka mendatang.

Diketahui, ide pengembangan tatami menjadi sajadah untuk salat ini menyusul dari ancaman kepunahan budaya penggunaan tatami di Jepang.

Baca juga: Apakah Sholat Sah Jika Tidak Pakai Sajadah?

Menurut data dari Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, permintaan tikar tatami dalam dan luar negeri masih berjumlah sekitar 30 juta lembar hingga sekitar 2005. Namun, angka tersebut terus mengalami penurunan hingga merosot menjadi 8,16 juta lembar pada 2022. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 20 persen diproduksi di dalam negeri.

Di tengah kekhawatiran atas penurunan budaya tatami akibat westernisasi, Kambe Co menginisiasi pengembangan sajadah untuk salat dari tatami. Mereka pun mulai menggarap ide ini pada 2019 lalu.

Staf penjualan Kombe Co, Yusuke Hori, mengatakan mulanya ia melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dewan halal setempat yakni, Halal Hyogi-kai Kyoto. Respons dari dewan halal tersebut pun mendorongnya untuk mengembangkan produk sajadah dari tatami.

Hori berharap, sajadah tatami tersebut dapat menjadi jawaban untuk melestarikan budaya tradisional tatami di Jepang sekaligus mengembangkan hubungan baik antara kelompok muslim dan kelompok tradisional Jepang.

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7122066/cegah-krisis-budaya-jepang-sulap-tatami-jadi-sajadah-salat