Mentan Sebut Stok Beras Aman sampai Akhir Tahun
20-November-24, 03:56Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan beras untuk kebutuhan nasional hingga akhir tahun. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pimpinan komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Kementerian Lembaga 2020.
"Musim Tanam I dari bulan Januari-Juni 2020, ada 23 juta ton beras carry over, dan konsumsi masyarakat sekitar 15 juta ton lebih. Alhamdulillah stok Juli-Agustus itu ada 7,83 juta ton beras," ungkap Syahrul dikutip dalam keterangan resminya, Jumat (25/9/2020).
Maka pada masa Musim Tanam II, Syahrul mengatakan, pihaknya mengejar produksi dari lahan eksisting seluas 7,5 juta hektar, di mana sudah 87 persen lahan yang tertanam. Perkiraannya akan menghasilkan sekitar 15 juta ton beras.
"Dengan stok yang ada, maka sampai akhir tahun kita memiliki stok beras yang cukup," imbuh dia.
Kendati demikian, Syahrul menekankan, proses produksi yang berjalan tersebut perlu diiringi penyerapan yang masif, guna menjaga kestabilan harga beras saat panen tiba. Ia mengakui, seringkali saat musim panen harga beras jadi turun.
"Kami harus intervensi dan harus mempersiapkan daya serap kami, tidak cukup hanya dengan Bulog, tapi dengan sinergi kementerian lain, juga seperti BUMN ada Berdikari, Pertani dan lainnya," kata dia.
Di sisi lain, Syahrul mengatakan, dibutuhkan penguatan dukungan pembiayaan melalui KUR untuk petani. KUR yang dimaksud seperti insentif khusus untuk membeli alat mesin pertanian (alsintan) senilai Rp 1 triliun untuk satu provinsi.
"Seperti untuk traktor besar, rice milling unit (RMU), penggilingan beras. Kami punya 186 penggilingan, 80 persennya sudah ketinggalan zaman. Kalau ini berikan dengan skala kredit dan ini berputar, maka paling lambat dalam setahun akan menghasilkan (produksi)," pungkas Syahrul.