Goldman Sachs Pangkas Proyeksi Harga Minyak Hampir 10 Persen

Jakarta, Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini --

Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak hampir 10 persen tahun ini. Prediksi turun lantaran lemahnya permintaan di China dan melimpahnya pasokan dari negara-negara yang terkena sanksi, termasuk Rusia.

Dilansir CNN, Goldman Sachs memproyeksikan harga minyak mentah Brent turun dari US$95 per barel menjadi US$86 per barel pada Desember.

Lalu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga diprediksi turun dari US$89 menjadi US$81 per barel.

Prediksi itu terlepas dari keputusan Arab Saudi yang baru-baru ini berencana memangkas produksinya sendiri dan komitmen anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) untuk memperpanjang kebijakan pembatasan pasokan hingga tahun depan.

Bank investasi global ini menilai sebagian besar pelemahan harga minyak karena ada pasokan tambahan sekitar 800 ribu barel per hari, sebagian besar dari negara-negara yang terkena sanksi antara lain Rusia, Iran dan Venezuela.

"Pasokan Rusia hampir pulih sepenuhnya meskipun banyak perusahaan memutuskan untuk berhenti membeli barel Rusia, dan ada larangan layanan keuangan dan logistik Barat," tulis bank tersebut.

Perusahaan Barat dapat bekerja sama dengan produsen Rusia hanya jika mereka menghormati batasan harga yang dikenakan pada minyak negara tersebut oleh negara-negara Kelompok Tujuh.

Sejak akhir Mei, harga Brent dan WTI turun masing-masing 6,8 persen dan 7,6 persen menjadi US$73 dan US$69 per barel karena data ekonomi yang mengecewakan dari China telah mengurangi prospek permintaan global.

Dalam catatan terpisah, Goldman Sachs mengatakan pelemahan di pasar properti China akan menghambat pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu selama beberapa tahun ke depan.

Harga minyak turun meski Arab Saudi, pengekspor minyak mentah terbesar di dunia, mengatakan berencana mengurangi produksi sebesar 1 juta barel per hari bulan depan untuk menopang harga karena mengantisipasi perlambatan permintaan global.

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230613110253-85-961076/goldman-sachs-pangkas-proyeksi-harga-minyak-hampir-10-persen