Pengakuan Wanita 44 Tahun Turunkan Tekanan Darah-Kolesterol Tinggi dengan Jalan Kaki

Jakarta -

Seorang wanita di Connecticut, AS, berusia 44 tahun berhasil menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darahnya yang tinggi. Ia menceritakan perjuangannya untuk mengontrol kondisi kesehatannya itu.

Kondisi ini dialami wanita bernama Jessica Miller pada akhir tahun 2021. Saat menjalani pemeriksaan fisik, kondisi kolesterol dan tekanan darahnya memburuk.

"Tidak ada hasil yang baik. Kolesterol saya buruk. Tekanan darah saya buruk. Saya perlu menurunkan berat badan," terang dia yang dikutip dari TODAY.

Mengetahui kondisinya, dokter yang memeriksa Miller memberikan obat untuk tekanan darah dan kolesterol. Namun, ia menolak karena sering lupa untuk meminumnya secara teratur.

Dokter juga bertanya tentang olahraga rutin yang dijalani Miller. Melihat kondisinya yang sudah tidak muda lagi, Miller ingin melakukan olahraga yang ringan dan dapat memperbaiki kondisinya itu.

"Coba jalan kaki saja dan lihat bagaimana hasilnya," kata dokternya saat itu.

Miller lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja sambil duduk setiap harinya. Ia berharap dengan ruin berjalan kaki akan membuat tubuhnya semakin sehat.

Ternyata, dalam waktu enam bulan Miller mendapatkan hasil yang memuaskan, seperti:

  • Penurunan tekanan darah dan kadar kolesterol yang signifikan
  • Berhasil menurunkan berat badannya sekitar 11 kg dan mempertahankannya
  • Meningkatkan kesehatan mentalnya secara signifikan

Rutin Berjalan Kaki dan Berhenti Konsumsi Kafein

"Saya berjalan sebanyak yang dibutuhkan, misalnya untuk berpindah dari meja ke mesin kopi,"

Selama berjalan, Miller tidak pernah menghitung langkahnya. Ia hanya memperhatikan durasinya berjalan misalnya selama 10 menit, 15 menit, dan kemudian bertambah menjadi 20 menit.

Setelah itu, ia mulai memeriksa jumlah langkahnya yang terkadang bisa mencapai 10.000 langkah.

Selain berjalan kaki, Miller juga mulai berhenti mengkonsumsi kafein. Awalnya, Miller bisa mengkonsumsi 20 cangkir kopi dalam sehari agar bisa tetap produktif saat bekerja sebagai pengajar virtual.

Namun, secara bertahap ia mengurangi asupan kopinya. Pertama, Miller mencampurkan kopi biasa dengan kopi tanpa kafein dengan perbandingan 50/50.

"Saya harus menipu diri sendiri agar menganggapnya kopi biasa, karena saya tidak bisa merasakan perbedaan rasanya," bebernya.

Tahap selanjutnya, Miller hanya akan minum kopi tanpa kafein di sore dan malam hari. Ia juga membuat es kopi, saat es mencair kopi akan lebih encer. Tak lupa, ia juga minum sebotol air sebelum minum kopi pertamanya di pagi hari.

"Ini adalah sebotol air terburuk yang pernah ada, tetapi ini membantu karena saya tidak merasa perlu menghabiskan seluruh cangkir kopi dengan sangat cepat. Ketika saya minum air terlebih dahulu, saya tidak terlalu haus," tutur Miller.

Menurutnya, selama berolahraga membuat tubuhnya lebih sehat dan memperbaiki suasana hati. Ia tidak lagi mengkonsumsi junk food dan kopi, tapi tetap memiliki energi yang baik untuk menjalani aktivitas.

"Saya dapat mengubah suasana hati dengan berjalan, dan itu mengubah seluruh hari saya. Itu memberi saya kesempatan untuk mengeluarkan sebagian energi dan merasa baik tentang diri saya sendiri," pungkasnya.

https://health.detik.com/true-story/d-7560503/pengakuan-wanita-44-tahun-turunkan-tekanan-darah-kolesterol-tinggi-dengan-jalan-kaki