Pasar Lawas Mataram Siap Manjakan Pecinta Kuliner Jadul Sambil Berwisata di Situs Sejarah Kotagede
20-November-24, 03:08Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia, YOGYA - Puluhan makanan lawas tradisional khas Yogyakarta bakal memanjakan lidah pecinta kuliner di kota ini.
Sebut saja jenang gempol, sate kronyos, legomoro, kicak, mie lethek, dawet camcao, gompo, mie kopyok, rambut nenek, clorot, gebleg, sate kere hingga meniran.
Juga bakal tersaji makanan khas Kotagede, yakni kipo, sego gurih, sego abang, sego pondo, sego megono, sayur brongkos, kupat sambel docang, ketan Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini, monte, jenang suran, carang gesing, kopi rempah, es puter, wedang bligo, limun, es tape, legen, hingga wedang ronde.
Ya, Pasar Lawas Mataram kembali dihelat para pegiat wisata Kalurahan Jagalan Banguntapan Bantul (Kotagede Kawasan) di pelataran Seperti yang dilansir media nasional yang dikutip oleh kumpulan berita terkini Gedhe Mataram Kotagede, Jumat-Minggu (20-22 September 2024).
Sambil menikmati eksotisnya situs peninggalan Kerajaan Mataram Islam dan lorong-lorong tata kota lama dengan bangunan-bangunan rumah kuno di Kotagede, masyarakat pun bisa memilih jajanan tradisional yang disuguhkan 60 lapak stan pelaku UMKM Kalurahan Jagalan.
"Gelaran ke-4 Pasar Lawas Mataram kali ini mengusung tema Tepung, Srawung, Dunung. Kami berharap event rutin tahunan ini menjadi ruang untuk saling mengenal (tepung), merekatkan pertemanan dan persaudaraan (srawung), dan menempatkan persaudaraan dalam sebuah wadah (dunung)," ujar satu di antara penggagas Pasar Lawas Mataram, Agus Tugiyono kepada Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia, Rabu (18/9/2024).
Ketua Panitia Pasar Lawas Mataram, Sulthon Abdul Aziz menambahkan, gelaran Pasar Lawas Mataram ini menjadi tempat pertemuan para pelaku UMKM di Kalurahan Jagalan. Menjadi ciri event yang selalu dinantikan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, para pengisi stan kuliner Pasar Lawas Mataram seluruhnya warga Kalurahan Jagalan.
"Pasar Lawas ini seluruhnya pelaku UMKM lokal. Dan, setiap stan tak boleh menjual menu yang sama, jadi sebanyak stan yang ada sebanyak itu pula jenis makanan tradisional yang tersaji, bahkan bisa lebih jenisnya," papar Sulthon.
"Saya juga berharap, masyarakat atau wisatawan bisa menikmati kuliner-kuliner yang kami sajikan dengan bebas memilih," lanjutnya.
Sementara, satu di antara penjual kuliner tradisional Wulansari menyatakan, bahwa event ini selalu dinantikan setiap tahunnya. Ia selalu antusias menyambut hajatan Pasar Lawas Mataram tersebut, sebab ia telah menjadi bagian penyaji jajanan jadul sejak pertama event ini digelar pada 2018.
"Alhamdulillah, Pasar Lawas Mataram ini makin berkembang setiap tahunnya dan selalu dinanti masyarakat. Saya sejak pertama kali menjadi satu di antara peserta yang ikut mengisi stan kuliner di sini. Memang pertama tak banyak yang mau ikut mengisi stan, tapi kini makin banyak pelaku UMKM lokal yang antre mendaftar," jelas pemilik lapak Jenang Gempol Organik ini.
Pemilik usaha Jenang Gempol Kathon ini pun berharap, Pasar Lawas Mataram tahun ini diserbu ribuan pengunjung dan wisatawan. Sehingga, makin meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM di Kalurahan Jagalan.
"Harapan saya, ya tahun ini makin banyak yang datang ke Pasar Lawas Mataram. Dan, saya optimistis Pasara Lawas Mataram ini terus dibanjiri wisatawan dan pengunjung yang kangen kuliner jadul dan berkualitas," tambahnya.
Jadi, bagi penikmat kuliner tradisional Yogyakarta silakan bernostalgia di Pasar Lawas Mataram Kotagede ini. Tentunya, juga menikmati suasana khas peninggalan Kerajaan Mataram Islam di Kotagede ini.
Selain puluhan menu tradisional, pengunjung dan wisatawan bisa menyaksikan pergelaran seni dan musik di panggung Pasar Lawas Mataram.
"Pasar Lawas Mataram akan dibuka dengan pergelaran tari kolosal yang ditampilkan anak-anak Kalurahan Jagalan. Setiap harinya juga disuguhkan pertunjukan musik keroncong dan klonengan musik Jawa, serta shalawatan Mataraman," tambah Sulthon. (*)