Mantan Manajer Menilap Uang, Bank BJB Pekanbaru Jamin Keamanan Nasabah
20-November-24, 03:03Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Bank BJB Cabang Pekanbaru, Riau, mengapresiasi kinerja aparat penegak hukum yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau
Manajemen Bank BJB bahkan mendorong proses penegakan hukum terhadap mantan manajer bisnis komersial berinisial IOG yang diduga mencuri uang salah satu nasabah.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto mengatakan, perkara tersebut telah berlangsung sejak 2019.
Pihak bank telah bekerja sama dengan penegak hukum guna menemukan titik terang dari masalah itu.
Saat ini, penyidik Ditreskrimsus Polda Riau telah menetapkan IOG sebagai tersangka.
"Sepanjang proses penanganan perkara, kami berkomitmen tanpa henti memberi dorongan dan bantuan untuk menemukan kebenaran dan fakta terdalam atas dugaan keterlibatan oknum pegawai dalam perkara yang dianggap merugikan nasabah. Termasuk ihwal kemungkinan pengingkaran tanggung jawab oleh pihak-pihak yang dapat berimplikasi secara hukum," ujar Widi dalam keterangan yang diterima salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Jumat (25/6/2021).
Widi mengatakan, dalam hal ini Bank BJB selalu bersikap kooperatif dan terbuka dalam proses penegakkan hukum.
"Bank BJB terus berkomitmen memberikan upaya terbaik dalam proses penyingkapan perkara sebagai bentuk ketaatan kepada hukum," ujar Widi.
Selain itu, menurut Widi, Bank BJB selalu berpegang teguh pada prinsip prudential banking sebagai salah satu upaya mitigasi risiko perbankan dalam setiap praktik usaha.
Apabila ada yang mencurigakan, maka akan dilakukan evaluasi internal dan Bank BJB tak segan melaporkannya kepada aparat, apalagi jika ditemukan indikasi fraud yang disengaja.
Widi memastikan bahwa kejadian kali ini tidak akan berdampak terhadap kinerja dan operasional perusahaan.
Dalam menjalankan bisnisnya, Bank BJB mematuhi peraturan yang berlaku dan selalu mengimplementasikan penerapan good corporate governance (GCG).
"Bank BJB tidak akan mentoleransi terjadinya fraud dan penipuan dalam bentuk apapun," tegas Widi.
Ia menyampaikan, kinerja Bank BJB terus tumbuh dan berkelanjutan, karena memegang teguh praktik tata kelola yang baik.
Hal ini dapat dilihat dari pencapaian kinerja bank bjb hingga triwulan pertama tahun 2021 terus mencatatkan kinerja positif, salah satunya dibuktikan melalui raihan laba bersih sebesar Rp 481 miliar atau tumbuh 15,2 persen year on year (y-o-y).
Pertumbuhan tersebut juga diikuti oleh peningkatan nilai aset perseroan yang tumbuh sebesar 16,7 persen (y-o-y) atau sebesar Rp 143,6 triliun.
Pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional yang tumbuh 7,41 persen dan kelompok bank pembangunan daerah yang tumbuh 9,60 persen.
Selain itu, kinerja yang baik juga tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), total kredit, hingga angka non-performing loan (NPL) yang senantiasa terjaga dengan baik.
"Kepercayaan besar masyarakat untuk menyimpan uang di Bank BJB dan masih derasnya arus likuiditas perbankan turut mendorong pertumbuhan DPK. Di triwulan pertama tahun 2021, total DPK Bank BJB tumbuh sebesar 17,9 persen, yaitu sebesar Rp110,6 triliun," kata Widi.