Coretan di Dinding Istana Gyeongbok Dibersihkan, Biayanya Rp 1,2 Miliar
20-November-24, 02:27Menjelang akhir tahun, istana yang begitu ikonik dan sering muncul dalam drama Korea, Istana Gyeongbok terkena grafiti dari tangan tak bertanggung jawab. Dinding yang dicoret telah dibersihkan dan memakan biaya hingga Rp 1,18 miliar.
Dilansir dari Korea Times, Senin (8/1/2024) dinding Istana Gyeongbok yang berada di pusat Seoul telah dibersihkan setelah kena dua kali aksi vandalisme. Hal ini diungkapkan ke publik pada hari Kamis lalu.
Administrasi Warisan Budaya (CHA) mengumumkan niatnya untuk meminta kompensasi atas biaya yang dikeluarkan dalam memulihkan kekayaan budaya milik negara kepada para pelaku. Jumlah yang diperkirakan setidaknya 100 juta won (sekitar Rp 1,18 miliar) . Badan tersebut juga mengungkapkan langkah-langkah yang diperkuat untuk mencegah kerusakan di masa depan terhadap situs warisan nasional.
Kronologi aksi vandalisme hingga pembersihan
Bagian dari istana bersejarah abad ke-14 dirusak dengan cat semprot pada dua hari terpisah yaitu tanggal 16 dan 17 Desember. Kerusakan total terjadi di kedua sisi Yeongchumun, gerbang barat istana, serta tembok dekat Istana Nasional Museum Korea, yang membentang sepanjang 36,2 meter.
Tiga tersangka ditangkap pada hari-hari berikutnya. Jika terbukti bersalah, mereka bisa menghadapi hukuman minimal tiga tahun penjara, sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Warisan Budaya.
Dalam konferensi pers pada hari Kamis, pejabat CHA melaporkan bahwa restorasi sudah berada di tahap 80 persen selesai. Mereka saat in sedang fokus pada penghilangan bekas cat.
|
Untuk operasi delapan hari yang dilakukan antara tanggal 16 dan 28 Desember, biaya sewa peralatan khusus seperti pembersih laser, mesin cuci uap, dan mesin peledakan, serta barang habis pakai lainnya seperti alat pelindung diri dan tabung, berjumlah lebih dari 21 juta won (Rp 247 juta).
Jika digabungkan dengan biaya tenaga kerja yang belum ditentukan untuk 234 ahli konservasi dan pegawai pemerintah yang terlibat dalam proyek ini, perkiraan total biaya diperkirakan akan mencapai setidaknya 100 juta won, menurut Go Jung-ju, direktur Gyeongbokgung.
CHA bermaksud menuntut ganti rugi dari para tersangka setelah total biaya restorasi ditentukan.
Perketat keamanan dan pengawasan istana
CHA akan meningkatkan keamanan di situs warisan utama dengan meningkatkan patroli dan memasang kamera pengintai tambahan.
Pada tahun 2025, total 110 kamera pengintai akan ditambahkan untuk memantau dinding luar empat istana, Kuil Jongmyo, dan Altar Sajikdan, termasuk 20 kamera tambahan untuk Istana Gyeongbok. Saat ini, terdapat 415 kamera yang ditempatkan di 200 lokasi di dalam kawasan istana dan 14 di sembilan lokasi di pinggirannya.
Patroli juga akan diintensifkan. Di Istana Gyeongbok, patroli malam hari akan ditingkatkan menjadi delapan kali per 24 jam tahun ini dari sebelumnya dua hingga empat kali. Kerja sama dengan kantor polisi setempat akan dibangun untuk memastikan patroli polisi yang berkelanjutan di sepanjang perbatasan luar.
Untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai perlindungan warisan nasional, CHA berencana untuk memasukkan ketentuan anti-vandalisme dalam spanduk, selebaran dan tiket, serta di saluran online.
Sehubungan dengan inisiatif nasional ini, badan tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk secara aktif melaporkan kejadian vandalisme melalui situs webnya dan hotline khusus.