Makanan Astronaut Dibuat Kurang Rasa dan Tak Menarik, Ternyata Ini Alasannya
20-November-24, 02:23Makanan para astronaut diolah agar kurang rasa dengan bentuk yang seadanya. Ternyata, hal ini berhubungan dengan makanan yang bisa terasa berbeda di luar angkasa.
Salah satu alasan terbatasnya dan tidak menariknya menu luar angkasa adalah teknik pemrosesan yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan keawetan makanan. Metode seperti sterilisasi, iradiasi, dan pengeringan beku sangat penting untuk mengawetkan makanan di luar angkasa. Namun, proses ini sering kali menghilangkan daya tarik visual makanan dan mengubah teksturnya.
Untuk mengatasi berkurangnya daya tarik makanan luar angkasa, makanan seringkali dibumbui dengan rempah-rempah, cabai, saus, dan bahan-bahan manis untuk meningkatkan rasa dan aroma.
Hal ini penting karena dalam gravitasi mikro, cairan tubuh bergeser di dalam saluran hidung, sehingga menghalangi reseptor aroma di hidung. Meskipun hal ini tidak menghilangkan indra penciuman, hal ini memodifikasinya sehingga rasa yang kuat menjadi lebih dibutuhkan.
Penelitian terbaru dari kelompok penelitian Pertanian, Makanan, dan Anggur Digital The University of Melbourne telah mengkaji beberapa rasa di mulut dan dirasakan di luar angkasa.
Sensasi ini meliputi rasa sepat (seperti kekeringan dari anggur atau teh hitam), rasa soda, rasa hangat (dari alkohol) dan rasa pedas (rasa pedas dari cabai atau lada hitam). Para peneliti menemukan bahwa sensasi ini dirasakan lebih intens dalam simulasi gravitasi mikro daripada dalam kondisi normal.
Aroma Lebih Intens di Luar Angkasa
Aroma retronasal, bau yang dirasakan dari bagian belakang mulut, juga baru-baru ini dipelajari oleh kelompok penelitian dalam kondisi simulasi ruang angkasa. Dalam penelitian ini, aroma seperti kopi, bawang putih, adas manis, ketumbar, dan jinten dirasakan dengan intensitas yang lebih rendah dalam gravitasi mikro dibandingkan dengan bumi.
Serupa dengan aroma orthonasal (bau yang dirasakan melalui hidung), intensitas yang berkurang ini tidak berarti makanannya hambar atau tidak disukai. Hanya saja persepsinya berbeda.
Alkohol Terasa Berbeda
Para peneliti juga mengembangkan metode unik untuk memproduksi dan menguji persepsi rasa bir. Mereka menggunakan bir untuk mewakili produk yang memiliki resep yang telah dicoba dan diuji dengan berbagai teknik produksi dan rasa yang sudah dikenal oleh subjek.
Persepsi rasa bir dilakukan di tempat seperti pub di bumi dan juga simulasi luar angkasa. Penelitian terbaru ini, menggunakan ketumbar dan kemangi manis yang ditanam di pertanian robotik (FarmBots) dengan berbagai perlakuan. Perlakuan ini meliputi kontrol (kondisi normal), silikon rendah, dan silikon tinggi yang ditambahkan sebagai nutrisi ke daun.
Rempah-rempah ini dikeringkan dan digunakan selama proses pembotolan bir. Bir tersebut dikarbonasi secara alami dan menjalani kontrol atau sonikasi (suara yang dapat didengar) menggunakan frekuensi yang berbeda untuk memperkecil ukuran gelembung dalam busa dan meningkatkan stabilitasnya.
Peneliti kemudian menggunakan sampel-sampel ini untuk melakukan uji sensorik konsumen di ruangan dengan layar 180 derajat yang mensimulasikan lingkungan imersif yang meliputi:
Bumi: Suasana seperti pub dengan posisi duduk normal dan suara latar pub melalui headphone.
Antariksa: Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menampilkan pemandangan bumi dari jendela kapal dan tempat duduk bersandar untuk mensimulasikan gravitasi mikro dan suara latar ISS menggunakan headphone.
Saat ini, astronaut tidak mengonsumsi alkohol berdasarkan pembatasan National Aeronautics and Space Administration (NASA). Tetapi hal ini dapat dilakukan selama wisata luar angkasa. Bir yang dicicipi di lingkungan luar angkasa lebih disukai karena kepahitan, keasaman, aroma, dan kemanisannya.
Bir tersebut membangkitkan emosi positif seperti kegembiraan dan menghasilkan tekanan darah diastolik yang lebih tinggi. Bir yang sama yang dicicipi di lingkungan bumi dinilai lebih rendah dan dianggap lebih pahit dan asam.
Tak hanya dirancang agar lebih awet, makanan astronaut juga sengaja dibuat kurang rasa karena indra perasa dan persepsi astronaut yang berbeda saat di bumi dan luar angkasa. Bagaimana detikers, tertarik mencicipi makanan astronaut?